Reporter: Irma Yani | Editor: Edy Can
JAKARTA. Deflasi masih terjadi pada April lalu. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju deflasi pada April lalu sebesar 0,31%.
Deflasi April lalu ini tak berbeda jauh beda dengan kondisi Maret lalu. Ketika itu, BPS mencatat deflasi sebesar 0,32%.
"Bahan makanan menyumbang 0,48% dan ini menjadi satu-satunya kelompok pengeluaran rumah tangga yang mengalami deflasi, sementara yang lain inflasi," kata Kepala BPS Rusman Heriawan, dalam konferensi pers, Senin (2/5).
Dengan demikian, laju inflasi empat bulan pertama tahun kalender 2011 tercatat sebesar 0,39%. "Jadi masih jauh dari 1%," ujarnya.
Cuma, Rusman mengatakan, inflasi secara year on year (yoy) masih tercatat cukup besar yakni mencapai 6,16%.
Sementara inflasi inti April lalu tercatat sebesar 0,25%. Sehingga inflasi inti yoy tercatat sebesar 4,62%.
Sementara dari sisi komoditas yang mengalami deflasi, Rusman memaparkan, sumbangan terbesar berasal dari bawang merah yang menyumbang deflasi 0,13%, cabai merah 0,11%, cabai rawit menyumbang deflasi 0,11%, beras 0,06%, daging ayam ras 0,03%, telur ayam ras 0,03% dan minyak goreng 0,08%.
"Yang menyumbang inlfasi pada 2011 satu-satunya adalah emas perhiasan menyumbang inflasi 0,05%," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News