Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto
Tak hanya itu, progres vaksinasi yang terus berjalan juga akan membukukan impor vaksin yang menyumbang nilai impor.
Akan tetapi, pelebaran CAD masih tertahan kinerja ekspor yang solid, seiring dengan tingginya harga komoditas global dan pemulihan ekonomi di beberapa negara mitra dagang seperti China dan Amerika Serikat (AS).
Sementara itu, NPI diperkirakan masih akan mencetak surplus di kisaran US$ 5 miliar hingga US$ 7 miliar. Surplusnya meningkat dari US$ 2,60 miliar pada akhir tahun 2020.
Hal ini didorong oleh masih terkendalinya CAD dan harapan akan kembali normalnya aliran modal asing di neraca finansial setelah ekonomi mulai pulih.
Baca Juga: Para ekonom memprediksi BI akan tahan suku bunga acuan
Aliran modal asing ini yang juga akan mendorong cadangan devisa untuk menggendut di kisaran US$ 140 miliar hingga US$ 142 miliar hingga akhir tahun.
Akan tetapi, Faisal tetap mengingatkan adanya risiko terkait ketidakpastian dari pemulihan ekonomi AS yang bisa memberi potensi keluarnya modal asing dari pasar keuangan domestik.
Tak hanya itu, varian baru Covid-19 yang berkembang di negara-negara Asia juga bisa menjadi risiko besar bagi perekonomian Indonesia.
Namun, Faisal tetap optimistis Indonesia mampu bertahan seiring dengan manajemen fiskal yang mumpuni, stabilnya nilai tukar rupiah, serta implementasi UU Cipta Kerja dan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang bisa mengundang arus modal asing untuk masuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News