kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.741.000   2.000   0,12%
  • USD/IDR 16.443   -51,00   -0,31%
  • IDX 6.472   -43,68   -0,67%
  • KOMPAS100 929   2,96   0,32%
  • LQ45 729   2,37   0,33%
  • ISSI 202   -1,52   -0,74%
  • IDX30 380   0,83   0,22%
  • IDXHIDIV20 454   0,28   0,06%
  • IDX80 106   0,50   0,48%
  • IDXV30 109   0,90   0,83%
  • IDXQ30 124   0,29   0,23%

Defisit APBN Capai Rp 31 Triliun per Februari 2025, Ini Kata Menko Airlangga


Minggu, 16 Maret 2025 / 14:52 WIB
Defisit APBN Capai Rp 31 Triliun per Februari 2025, Ini Kata Menko Airlangga
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan kondisi perekonomian Indonesia tetap stabil meskipun APBN defisit Rp 31 triliun per Februari 2025ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menekankan kondisi perekonomian Indonesia tetap stabil meskipun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami defisit hingga Rp 31 triliun per Februari 2025.

Airlangga menjelaskan, defisit tersebut umum terjadi di awal tahun dan masih berada dalam batas aman yang ditentukan APBN.

“Dan dari segi defisit masih dalam kisaran yang ditentukan di APBN. Jadi, pemerintah optimistis bahwa penerimaan dan pembelanjaan akan sesuai dengan apa yang direncanakan di 2025,” jelasnya saat ditemui usai menghadiri Pengukuhan Dewan Pengurus Kadin Indonesia di Jakarta, Jumat (14/3).

Baca Juga: Defisit APBN yang Melebar Berpotensi Meningkatkan Porsi Pembiayaan Utang Negara

Pada saat yang sama, Airlangga juga optimistis pendapatan APBN pada bulan ini bakal kembali lebih tinggi. 

Dengan demikian, dia menekankan bahwa APBN tetap aman digunakan sebagai motor utama pelaksanaan program prioritas Presiden Prabowo, salah satunya Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Ini kan baru dua bulan jadi kita sudah melihat bahwa Maret diharapkan bisa lebih tinggi lagi. Karena memang secara natural biasanya Maret lebih tinggi (pendapatan negara),” tambahnya.

Untuk diketahui sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 mengalami defisit sebesar Rp 31,2 triliun atau 0,13% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada Februari 2025.

Baca Juga: Ekonomi Terseok, Setoran Pajak Awal Tahun Anjlok

Angka ini melebar jika dibandingkan angka defisit Januari 2025 yang sebesar Rp 23,5 triliun atau 0,10% terhadap PDB.

Kondisi tersebut juga berbeda jika dibandingkan kondisi APBN pada Februari 2024 yang mengalami surplus Rp 26 triliun atau 0,11% terhadap PDB.

Defisit APBN ini disebabkan karena pendapatan negara yang lebih rendah dibandingkan kebutuhan belanja negara yang meningkat. 

“Jadi ini defisit 0,13% dari PDB masih di dalam target desain APBN 2025 yaitu 2,53% dari PDB yaitu Rp 616,2 triliun," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita di Jakarta, Kamis (13/3).

Selanjutnya: Link & Cara Daftar Mudik Gratis Kemenhub 2025, Dibuka Sampai 23 Maret 2025

Menarik Dibaca: Kenapa Gula Darah Tetap Tinggi Meskipun Sudah Makan Sehat?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×