Reporter: Indra Khairuman | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Tekanan ekonomi yang terjadi belakangan ini menyebabkan daya beli masyarakat Indonesia melemah secara signifikan, sehingga berdampak langsung pada pola konsumsi.
Saat ini, masyarakat cenderung memprioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan pokok seperti makanan, sementara sektor properti dan barang tahan lama mengalami penurunan tajam.
Baca Juga: Penjualan Ritel Masih Tertekan, Celios: Harapan Pemulihan Ada pada Akhir Tahun
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal menjelaskan bahwa pelemahan daya beli tersebut tercermin dari kinerja penjualan riil yang semakin melambat.
“Pertumbuhan tahunan penjualan riil tercatat lebih lambat dibandingkan dengan kuartal I-2025,” ujar Faisal dalam acara CORE Midyear Outlook, Kamis (24/7/2025).
Hal ini menunjukkan bahwa konsumen kini semakin selektif dalam membelanjakan uangnya, dengan fokus utama pada kebutuhan dasar.
Menurut Faisal, sektor makanan sebagai kebutuhan esensial masih menunjukkan pertumbuhan yang positif.
Namun, sektor properti dan barang tahan lama justru mengalami tekanan yang signifikan.
"Kalau kita lihat sepanjang semester I-2025, penjualan riil berada di bawah capaian periode yang sama tahun 2024," jelasnya.
Baca Juga: Daya Beli Belum Pulih, Hipppindo Beberkan Tantangan di Industri Ritel
Pelemahan ini, kata Faisal, tidak terlepas dari meningkatnya tekanan finansial yang dirasakan masyarakat, salah satunya dipicu oleh meningkatnya angka pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Kementerian Ketenagakerjaan mencatat, selama empat bulan pertama tahun 2025, jumlah kasus PHK meningkat 27,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” papar dia.
Peningkatan angka PHK tersebut semakin memperburuk ketidakpastian di pasar tenaga kerja, yang pada akhirnya menekan konsumsi rumah tangga.
Faisal kembali menegaskan, sektor makanan menjadi satu-satunya sektor konsumsi yang masih mencatatkan pertumbuhan.
Baca Juga: Fenomena “Rojali” Kian Marak: Daya Beli Melemah, Kelas Atas Mulai Tahan Belanja
Sebaliknya, permintaan terhadap barang tahan lama seperti kendaraan bermotor mengalami penurunan tajam, menandakan masyarakat semakin berhati-hati dalam membelanjakan uang untuk pembelian besar.
Selanjutnya: Direktur Ini Terlihat Rajin Tambah Kepemilikan Sahamnya Di Bank MAS (MASB)
Menarik Dibaca: Langkah Artajasa Menjaga Sistem Keamanan Ekonomi Digital
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News