Reporter: Choirun Nisa | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Menurut data indeks manajer pembelian (purchasing manager's index/PMI) manufaktur Jepang naik dari 52,5 di Agustus ke 52.6 di September. Kemudian, dari sisi indeks output pun meningkat dari 52,5 di Agustus menjadi 53.5 di September ini.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan, adanya peningkatan aktivitas manufaktur di Jepang.
Sementara itu, bagi Indonesia yang biasanya memasok bahan baku ke Jepang, dengan adanya kenaikan ini mengartikan adanya peluang peningkatan ekspor bahan baku pendukung industri.
"Tapi, meski begitu Indonesia cukup bertahan seperti sekarang saja ekspornya," kata Faisal ketika dihubungi KONTAN pada Senin (25/9).
Faisal mengatakan, meski harga komoditas tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, tetapi ia optimistis pertumbuhan ekspor tahun ini tidak akan setinggi di awal tahun ini.
Pasalnya, ekspor dalam tiga bulan terakhir tahun lalu sudah tumbuh tinggi sehingga ia memperkirakan pertumbuhan ekspor yang lebih kecil di tiga bulan terakhir tahun ini.
"Tapi masih tetap tumbuh positif dan surplus perdagangan hingga akhir tahun, tapi tidak setajam di awal tahun," kata Faisal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News