kontan.co.id
banner langganan top
Jum'at, 16 Mei 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.891.000   25.000   1,34%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%
  • EMAS 1.891.000   25.000   1,34%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%
  • EMAS 1.891.000   25.000   1,34%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Data Ekspor dan Impor Masih Positif


Selasa, 03 Agustus 2010 / 19:11 WIB
Data Ekspor dan Impor Masih Positif


Reporter: Martina Prianti | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati, menilai penguatan nilai rupiah yang terjadi belakangan ini belum mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia. Karenanya pemerintah menilai pertumbuhan ekspor ke depan akan berjalan positif. "Tren ekspor masih positif, datanya masih bagus. Nilai tukar rupiah rata-rata di Rp 9 ribu juga masih oke," ucap Anny, Selasa (3/8).

Menurut Anny, nilai ekspor Indonesia seharusnya tidak boleh tergantung dari nilai tukar mata uang tetapi juga ada faktor pendukung lain seperti dari sisi daya saing. Seperti, terjaganya kualitas produk, dan pertumbuhannya harus ditopang oleh infrastruktur yang memadai. “Sehingga cost production-nya dapat ditekan sedemikian rupa," lanjutnya.

Anny juga mengatakan data impor kebanyakan lebih didominasi dari belanja modal. Meningkatnya belanja tersebut adalah indikasi positif karena barang-barangnya untuk keperluan kapasitas produksi domestik. "Jadi tidak apa-apa," paparnya.

Data BPS menyebutkan, impor barang modal pada Juni mencapai US$ 2,09 miliar. Kedua tertinggi setelah impor bahan baku penolong yang mencapai US$ 8,74 miliar. Anny mengatakan, pemerintah terus akan memantau perkembangan ekonomi dan indikator yang mendukung.

Kegiatan ekspor-impor juga memerlukan koordinasi antar instansi pemerintah dan Bank Indonesia. "Sampai hari ini baik. Pemerintah meeting reguler tiap bulan untuk antisipasi mengenai inflasi, economic growth, isu-isu eksternal misalnya bagaimana terkait krisis Yunani," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×