Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Danareksa Research Institute (DRI) memprediksi inflasi pada bulan Juni 2020 akan kembali menurun. Lembaga tersebut melihat, inflasi pada bulan lalu akan sebesar 0,03% mom atau lebih rendah dari inflasi pada Mei 2020 yang sebesar 0,07% mom.
"Setelah Idul Fitri selesai, permintaan barang maupun jasa dari domestik kami prediksi akan lambat," ujar Head of Economic Research DRI Moekti P. Soejachmoen dalam laporan terkait prediksi inflasi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (30/6).
Penurunan tekanan inflasi ini juga disebabkan oleh konsumsi rumah tangga yang menurun serta kegiatan perekonomian yang masih lesu, walaupun pemerintah pusat telah melonggarkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Baca Juga: Rupiah diprediksi rebound pada Rabu (1/7), sentimen data inflasi jadi penentu
Moekti pun menjabarkan beberapa komoditas yang akan mendorong inflasi pada bulan Juni 2020. Di antaranya adalah daging ayam ras, telur ayam, daging sapi, bawang merah, serta cabai rawit yang mengalami peningkatan harga.
"Tekanan kenaikan harga juga bisa berasal dari peningkatan harga komponen transportasi karena kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah untuk mengurangi jumlah penumpang untuk memutus mata rantai penularan Covid-19," terang Moekti.
Sementara itu, ada juga beberapa komoditas yang menahan laju inflasi karena mengalami penurunan harga. Di antaranya, gula, minyak goreng, beras, cabai merah, bawang bombai, dan juga emas perhiasan yang harganya terjun 4,60% mom setelah turun 3,71% mom pada bulan sebelumnya.
Dengan kondisi demikian, inflasi secara tahunan diprediksi akan sebesar 1,81% yoy. Ini berarti, inflasi pada keseluruhan tahun ini diramal akan bergerak di kisaran 3,49% yoy hingga 3,84% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News