kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Danantara Targetkan Investasi US$ 5 Miliar, Dua Hal Ini Penting Dipertimbangkan


Minggu, 08 Juni 2025 / 13:54 WIB
Danantara Targetkan Investasi US$ 5 Miliar, Dua Hal Ini Penting Dipertimbangkan
ILUSTRASI. Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menargetkan untuk melakukan investasi sebesar US$ 5 miliar pada tahun 2025.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menargetkan untuk melakukan investasi sebesar US$ 5 miliar pada tahun 2025.

Pengamat BUMN sekaligus Direktur NEXT Indonesia Herry Gunawan mengingatkan, dalam berinvestasi, Danantara harus menyadari kehadirannya juga sebagai penopang perekonomian.

Menurutnya, ada dua pertimbangan penting dipertimbangkan sebagai prioritas investasi Danantara.

“Pertama, investasi yang memiliki urgensi tinggi, yakni mempertimbangkan kondisi perekonomian nasional. Kedua, investasi yang memiliki nilai strategis,” ujarnya kepada KONTAN, Kamis (5/6).

Baca Juga: Danantara Incar Kepemilikan Saham Minoritas GOTO Jelang Kesepakatan dengan Grab

Herry menjelaskan, investasi yang memiliki urgensi tinggi di antaranya infrastruktur dan utilitas publik. Menurutnya, sektor ini secara cepat dapat menyerap tenaga kerja banyak, sehingga sangat penting untuk menjadi penyangga ketika badai pemutusan hubungan kerja (PHK) belum ada tanda-tanda mereda.

“Jangan lupa, indeks manufaktur Indonesia sudah dua bulan berturut-turut, yakni April dan Mei 2025, ada di dalam kondisi kontraksi di bawah 50. Potensi PHK masih terus berlanjut,” jelasnya.

Berikutnya, lanjut Herry, di sektor kesehatan terutama terkait dengan farmasi atau obat-obatan. Setiap tahun, neraca perdagangan Indonesia untuk sektor ini defisit miliaran dolar. 

“Jadi, mindset pengelola Danantara jangan hanya cari untung besar, tetapi juga memikirkan manfaat bagi negara,” terangnya.

Herry menambahkan, setelah melakukan investasi di bidang tersebut selanjutnya baru bergerak ke sektor lainnya seperti hilirisasi yang memberikan nilai tambah besar.

“Sementara sektor yang tidak urgen dan strategis, seperti sektor keuangan, lupakan dulu aja. BUMN yang bergerak di sektor ini dengan beragam varian produk dan jasanya sudah sangat banyak,” imbuhnya.

Baca Juga: Ray Dalio Sebut Komitmennya sebagai Penasihat Informal Danantara

Selanjutnya: Investor AS Hingga Turki Minat Bangun Hunian di IKN, Indikasi Investasi Rp 63,3 T

Menarik Dibaca: Promo Es Krim Alfamart Periode 1-15 Juni 2025, Es Krim Oreo Beli 2 Gratis 1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×