kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.407.000   24.000   1,01%
  • USD/IDR 16.580   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.125   73,58   0,91%
  • KOMPAS100 1.120   14,21   1,28%
  • LQ45 780   7,86   1,02%
  • ISSI 292   2,64   0,91%
  • IDX30 406   2,01   0,50%
  • IDXHIDIV20 454   0,57   0,13%
  • IDX80 123   1,36   1,12%
  • IDXV30 131   1,14   0,88%
  • IDXQ30 128   0,32   0,25%

Danantara Buka Peluang Investasi di Bursa Saham RI


Kamis, 16 Oktober 2025 / 18:13 WIB
Danantara Buka Peluang Investasi di Bursa Saham RI
ILUSTRASI. Chief Investment Officer (CIO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Pandu Patria Sjahrir bersama Chief Executive Officer (CEO) BPI Danantara, Rosan Roeslani (kiri) di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta (24/2/2025). CIO Danantara, Pandu Patria Sjahrir mengungkapkan bahwa pihaknya membuka peluang untuk masuk ke pasar saham Indonesia.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Patria Sjahrir mengungkapkan bahwa pihaknya membuka peluang untuk masuk ke pasar saham Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Pandu saat ditemui di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (16/10).

Pandu menjelaskan, langkah ini diperlukan sebab Danantara membutuhkan market yang sangat liquid, apalagi Danantara Investment Management hanya punya waktu dua bulan untuk melakukan hal tersebut.

Baca Juga: Pasar Domestik Masih Kontraksi, Kinerja Emiten Semen Terancam Menyusut

"Kebetulan kita hanya punya waktu dua bulan, salah satunya memang yang paling cepat kita harus cari market yang paling liquid salah satunya di pasar bond, bond market. Kita pengen di public market equity," ujar Pandu.

Meski demikian, Pandu mengungkapkan, untuk masuk market equity tersebut diperlukan adanya peningkatan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) di pasar saham tanah air. Di mana, saat ini RNTH Indonesia baru sekitar US$ 1 miliar.

"Tapi equity itu perlu likuiditas yang lebih banyak, tadi saya sebutkan kita hanya US$ 1 miliar per hari itu harus ditingkatkan harus bisa US$ 5 miliar - US$ 8 miliar per hari. Sama, nggak boleh kalah juga dengan India contohnya. Jadi ini salah satu yang perlu kita fokuskan, bagaimana memperdalam pasar modal di Indonesia," ungkapnya.

Baca Juga: WIKA Kantongi Kontrak Baru Rp6,19 Triliun per September 2025

Selanjutnya: Pasar Domestik Masih Kontraksi, Kinerja Emiten Semen Terancam Menyusut

Menarik Dibaca: PSSI Pecat Patrick Kluivert, Siapa Kandidat Pengganti Pelatih Timnas Indonesia?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×