Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas bersama sejumlah menteri membahas kelanjutan proyek hilirisasi baterai kendaraan listrik. Khususnya mengenai peralihan investasi dari konsorsium LG ke Huayou dan perkembangan proyek serupa dengan Contemporary Amperex Technology Co Ltd. (CATL), perusahaan baterai asal Tiongkok.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa Presiden Prabowo telah memberikan persetujuan atas kelanjutan proyek hilirisasi baterai senilai US$ 9,8 miliar yang sebelumnya dikelola LG dan kini dilanjutkan oleh Huayou.
“Alhamdulillah tadi sudah diputuskan, sudah disetujui oleh bapak presiden. Atas arahan bapak presiden sekarang sudah dilakukan oleh konsorsium Huayou. Dan ini tidak ada masalah lagi dan ini sudah siap untuk dilakukan groundbreaking sebelum Agustus,” ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (22/5).
Bahlil menyampaikan bahwa struktur kepemilikan proyek ini menempatkan BUMN Indonesia sebagai pemegang saham mayoritas di sektor hulu. Ia juga menegaskan bahwa isu keluarnya LG dari proyek adalah keliru.
Baca Juga: IBC Mulai Cari Investor Temani Huayou dalam Proyek Raksasa Ekosistem Baterai EV Titan
“Saya ingin mengatakan bahwa itu tidak benar. Yang benar itu adalah saya sebagai Ketua Satgas waktu itu, kemudian memutuskan untuk membatalkan apa yang dilakukan oleh LG karena terlalu lama. Dan kemudian saya sama Pak Rosan bersama-sama rapat dengan Pak Erick, untuk kita mencari penggantinya yaitu Huayou. Kira-kira ini informasi yang clear,” jelas Bahlil.
Berikutnya, soal Bahlil mengatakan proyek CATL senilai US$ 6 miliar. Mulai dari mining, HPAL (High Pressure Acid Leach), smelter, prekursor, katoda, baterai cell, sampai recycle. Yakni dalam proyek dragon.
Proyek Dragon adalah sebutan bagi proyek kerjasama Indonesia melalui PT Industri Baterai Indonesia atau Industry Battery Corporation (IBC) dengan perusahaan China, Ningbo Contemporary Brunp Legend Co Ltd (CBL) yang merupakan subsidiari dari Contemporary Amperex Technology Co Ltd. (CATL).
Asal tahu saja, IBC pada 16 Oktober 2024 lalu telah membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) manufaktur sel baterai dengan CBL, dengan tujuan meningkatkan industri baterai EV di Indonesia.
Baca Juga: Menteri Rosan: Group Huayou Siap Tambah Investasi Hingga US$ 20 Miliar di Indonesia
"Yang kedua menyatu dengan CATL. Alhamdulillah Danantara juga masuk yang tadinya diambil oleh IBC tapi sudah di injeksi oleh Danantara dan pemegang saham hulu di mining - miningnya 51% oleh Antam, Danantara juga, dan di JV berikutnya itu sama dengan komposisi daripada JV yang dilakukan oleh Huayou," jelas Bahlil.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM yang juga Kepala BPI Danantara Rosan Roeslani menekankan pentingnya keterlibatan Danantara dalam memperkuat posisi Indonesia dalam proyek tersebut.
“Kalau dulu mungkin ada kendala pendanaan. Tapi sejak ada Danantara ini pendanaan ini kita yang membantu karena kita melihat pekerjaan ini, proyek ini memang sangat-sangat baik. Baik dari segi return-nya, baik dari segi penciptaan lapangan pekerjaannya. Dan juga baik dari segi dampak perekonomiannya ke depan untuk Indonesia,” ucap Rosan.
Melalui keterlibatan dua konsorsium besar—Huayou dan CATL—yang akan mengelola ekosistem dari tambang hingga produksi baterai, pemerintah berharap Indonesia dapat menguasai rantai nilai industri kendaraan listrik secara menyeluruh.
“Jadi dengan ini the whole ecosystem dari mining sampai ke baterainya ini akan terjadi di dalam satu, kita bilangnya green package. Atau satu ekosistem dari baik yang deal yang akan berjalan dengan Huayou maupun dengan CATL,” pungkas Rosan.
Turut hadir dalam rapat tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, dan COO Danantara Dony Oskaria.
Baca Juga: Menteri Investasi Ungkap Alasan Pemerintah Pilih Huayou Gantikan Posisi Investasi LG
Selanjutnya: Pupuk Indonesia Amankan Pasokan Gas dari Blok Masela dan South Andaman
Menarik Dibaca: Bank CTBC Salurkan Pendanaan Lebih Dari Seperempat Triliun ke Easycash
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News