Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengungkap alasan pemerintah memilih Investor China, Huayou untuk menggantikan posisi LG pada proyek investasi kendaraan listrik (EV).
Rosan menjelaskan lamanya negosiasi membuat pemerintah memutuskan investasi dari LG. Padahal komitmen investasi sudah disepakati sejak tahun 2020.
Pemutusan investasi dilakukan melalui surat tanggal 31 Januari 2025 yang diterbitkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia untuk LG.
Di satu sisi, setelah investasi dari LG diputus, Huayou menyampaikan minat investasinya.
"Jadi surat itu dikeluarkan karena memang dari Huayou itu memang berminat untuk berinvestasi karena mereka teknologinya juga sudah ada," jelas Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (23/4).
Baca Juga: LG Batal Investasi Baterai EV, Prabowo: Indonesia Besar, Kuat, Cerah!
Rosan menyebut alasan dipilihnya Huayou karena Huayou juga sudah berinvestasi di Indonesia sebelumnya, di bidang yang hampir sama juga.
"Kalau ditanya kenapa Huayou ? Ya mereka sudah berinvestasi sebelumnya bahkan jauh lebih besar. Dan mereka pun sudah berinvestasi di mana? Di daerah Weda Bay juga. Jadi mereka sudah sangat-sangat paham, sangat-sangat mengerti dan di saat bersamaan dia juga sudah mempunyai sources untuk pengembangan ini ke depannya," jelas Rosan.
Rosan menceritakan komitmen investasi LG sebenarnya sudah mulai disepakati pada tahun 2020 untuk 4 joint venture (JV).
Baca Juga: LG Tarik Investasi Baterai EV, Erick Thohir Klaim Masih Banyak Negara yang Potensial
JV pertama mengenai coal miningnya, di mana Aneka Tambang sebagai saham mayoritas. Kemudian ada konsorsium yang di dalamnya ada LG, Hyundai, dan yang lainnya.
Lalu, ada JV kedua, JV ketiga terkait cathode dan JV keempat terkait cell batterynya.
"Nah di cell battery ini udah berjalan nih. Mereka (LG) sudah melakukan dan sudah selesai di JV nomer 4 senilai US$ 1,1 miliar," terang Rosan.
"Dan mereka hanya mereplace atau menggantikan posisi dari LG. Sehingga total investasinya memang tetap tidak berubah dari US$ 9,8 miliar," ucap Rosan.
Baca Juga: Proyek Rp 130 Triliun Batal! Konsorsium LG Tarik Diri dari Investasi di Indonesia
Selanjutnya: CIMB Niaga Auto Finance Salurkan Pembiayaan Kendaraan Bekas Rp 1,48 Triliun
Menarik Dibaca: Optimalkan Tumbuh Kembang, Alfamidi Dorong Keluarga Menjaga Pencernaan Balita
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News