Reporter: Dina Farisah | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Porsi dana talangan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan akan diperbesar.
Dana talangan maksimal yang diperbolehkan menjadi 25% dari aset BPJS Kesehatan.
Irfan Humaidi, Kepala Departemen Komunikasi dan Humas BPJS Kesehatan, mengatakan, perkiraan awal mismatch antara iuran peserta dengan pelayanan kesehatan sebesar Rp 6 triliun hingga akhir tahun.
Namun mismatch dapat ditekan menjadi Rp 1,5 triliun. Menurutnya, mismatch dapat ditekan karena ada suntikan dana dari pemerintah.
Selain itu, mismatch juga diperkecil oleh hasil investasi dan dana talangan BPJS Kesehatan.
Untuk diketahui, mismatch dari tahun sebelumnya sebesar Rp 3,3 triliun. Dus, total akumulasi mismatch pada akhir tahun mencapai Rp 4,8 triliun.
"Hasil investasi kami sebesar Rp 1 triliun kami berikan untuk memperkecil mismatch. Selain itu, mismatch juga ditekan melalui dana talangan yang besarannya maksimal 10% dari aset BPJS," terang Irfan.
Irfan bilang, saat ini maksimum dana talangan BPJS sebesar 10% dari aset BPJS sebesar Rp 11 triliun. Artinya, maksimal dana talangan yang dapat diberikan BPJS adalah Rp 1,1 triliun.
Namun ketentuan ini akan diubah, di mana maksimal dana talangan bisa mencapai 25% dari aset BPJS.
Berdasarkan informasi yang diterima BPJS, ketentuan baru ini telah ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.
Adapun salinan dan nomor peraturan ini masih diproses di Kementerian hukum dan hak azasi manusia (Kemenkumham).
Apabila peraturan pemerintah ini telah ditandatangani dan sudah keluar, maka maksimal dana talangan yang dapat diberikan BPJS naik menjadi Rp 2,75 triliun.
Nantinya besaran dana talangan ini akan disesuaikan dengan kebutuhan. Artinya tidak harus digunakan seluruhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News