Reporter: Lidya Yuniartha, Rahma Anjaeni | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - Pemerintah mulai mencairkan dana untuk program Kartu Prakerja tahap pertama sebesar Rp 596,79 miliar. Nilai itu, menyesuaikan jumlah peserta yang yang lolos dalam program kartu pra kerja sebanyak 168.111 peserta.
"Sedang berlangsung proses transfer dana program program Kartu Prakerja sebesar Rp 3,55 juta ke 168.111 peserta," ujar Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Rabu (22/4).
Baca Juga: DKI Jakarta perpanjang PSBB, yuk siapkan masker pelindung corona sesuai kebutuhan
Dana ini dikirimkan langsung ke rekening virtual masing-masing peserta, bukan ke lembaga pelatihan atau ke penyedia platform pelatihan.
Kelak, peserta yang lolos dalam program Kartu Prakerja pun akan dikirimi pesan singkat yang menyatakan peserta bisa langsung memilih pelatihan di platform digital yang menjadi mitra dalam Program Kartu Prakerja ini.
Baca Juga: Mahfud MD tanggapi wacana penolakan Perpu No 1/2020 oleh DPR dan gugatan MK
Namun, peserta kartu prakerja baru bisa menggunakan dana senilai Rp 1 juta saja untuk mengikuti atau membeli voucher pelatihan yang pertama. Setelah itu mereka wajib mengisi survei dan memberi nilai terhadap pelatihan yang diambil.
SELANJUTNYA>>>
Setelah itu selesai, peserta program kartu prakerja baru bisa memperoleh sisa dananya senilai Rp 2,55 juta. Dus, dana pelatihan yang tersisa pun masih bisa dimanfaatkan lagi untuk mendaftar pelatihan lainnya.
Setelah dana ditransfer kepada peserta kartu prakerja, peserta memiliki otoritas penuh untuk mengatur dana yang dia gunakan.
Baca Juga: Tetap semangat, program kartu prakerja gelombang II akan di buka Senin (23/4) depan
Artinya peserta kartu prakerja bisa memilih pelatihan yang tersedia dan diinginkan tanpa harus diintervensi oleh siapapun. Apalagi, ada sekitar 1,500 jenis pelatihan yang tersedia di 8 platform pelatihan yang bisa dipilih peserta program kartu prakerja .
"Kami melayani jumlah pelatihan yang sangat besar dengan preferensi yang berbeda-beda. Karena itu PMO (Project Management Office) berupaya menyajikan menu yang beragam di pelatihan," tandasnya.
Baca Juga: Jokowi usulkan protokol penelusuran kontak dan investigasi Covid-19 di KTT Asean
Ekonom sekaligus mantan Menteri Keuangan Chatib Basri menyarankan, pemerintah memberikan insentif ke masyarakat yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) melalui program kartu prakerja ini. Hanya saja ia sanksi jika pelatihan yang ada dalam kartu prakerja bisa berjalan efektif.
"Orang kalau melihat bahwa pelatihan itu tidak penting, dia akan berhentikan pelatihannya," ujar Chatib, Selasa (21/4).
Baca Juga: Ini pendapat Mahfud MD dan Hotman Paris soal dampak Kepres 12/2020 ke kontrak bisnis
Apabila seseorang yang menjadi peserta program kartu prakerja tidak menyelesaikan pelatihannya, maka bisa diasumsikan bahwa mereka memiliki pekerjaan lain. Namun, apabila seseorang benar-benar membutuhkan pelatihan, maka mau tidak mau mereka pasti akan menyelesaikan pelatihan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News