Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Sosial (Mensos) Sifullah Yusuf atau Gus Ipul buka suara terkait laporan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang menyatakan Rp 2,1 triliun dana bansos mengendap di rekening dormant.
Gus Ipul mengatakan uang penerima bantusan sosial yang mengendap dan tidak digunakan secara otomatis akan ditarik kembali oleh pemerintah.
"Otomatis akan ditarik lagi. Karena memang tentu penerima bansos ini sesungguhnya mereka yang membutuhkan, ya. Jadi, kalau menerima, ya mestinya langsung diambil. Apalagi peruntukannya juga sudah jelas," kata Gus Ipul, di Kompleks Istana Merdeka, Rabu (6/8/2025).
Baca Juga: Mensos Minta BI Periksa Rekening Penerima Bansos yang Janggal, Ini Kriterianya
Gus Ipul pun menyebut kebijakan ini juga sudah diatur bahwa setiap dana bansos yang mengendap dan tidak diambil dalam kurun waktu 3 bulan lebih 15 haru akan ditarik kembali.
Mensos pun memastikan perbaikan data penerima Bansos terus dilakukan. Harapannya kedepan penyaluran dana bansos lebih tepat sasaran.
Lebih lanjut, terkait dengan dana bansos yang telah dibekukan, Gus Ipul mengakuakan segera berkoordinasi dengan PPATK dan Bank Himbara.
"Ya, besok saya masih akan koordinasi lagi lah dengan Himbara juga. Nanti kita akan koordinasi, kita akan tindaklanjuti. Tunggu hasil besok aja, ya, kalau dengan PPATK," ungkap dia.
Baca Juga: PPATK: Dana Bansos Rp 2,1 Triliun Mengendap di 10 Juta Rekening Nganggur
Sebelumnya, PPATK menemukan lebih dari 10 juta rekening penerima bantuan sosial (bansos) yang tidak aktif selama tiga tahun dengan dana mencapai Rp 2,1 triliun.
Selain itu, PPATK juga mencatat, hingga saat ini terdapat lebih dari 140.000 rekening tidak aktif selama lebih dari 10 tahun dengan total nilai dana mencapai Rp 428,6 miliar.
Rekening-rekening ini tidak memiliki pembaruan data nasabah dan dibiarkan dalam kondisi dormant, sehingga rentan disalahgunakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News