kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Dampak penurunan suku bunga acuan BI tak bisa langsung dirasakan


Kamis, 24 Oktober 2019 / 21:25 WIB
Dampak penurunan suku bunga acuan BI tak bisa langsung dirasakan
ILUSTRASI. Pekerja beraktivitas di area bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (17/10/2019). Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit 160 juta Dolar AS pada September 2019 yang terjadi karena nilai eks


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,00% di Oktober 2019 ini.

Menurut Ekonom BCA David Sumual, efek pelonggaran moneter ini tidak bisa langsung dirasakan, apalagi dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Ekonom menilai penurunan suku bunga BI untuk menjaga stabilitas ekonomi

"Moneter itu perlu waktu yang lama. 6 bulan - 12 bulan, baru kelihatan dampaknya. Dan itu pun perlu dikombinasikan dengan kebijakan makroprudensial," kata David kepada Kontan.co.id, Kamis (24/10).

Namun, menurut David pelonggaran moneter ini bisa menjadi langkah pre-emptive dari BI, apalagi dengan melihat Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) memiliki kecenderungan untuk kembali menurunkan suku bunga acuan akibat perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang masih memanas.

Meski suku bunga acuan turun, pertumbuhan penyaluran kredit justru melambat pada Agustus 2019, yaitu sebesar 8,59% year-on-year (yoy), dari sebelumnya 9,58% yoy pada Juli. 

Baca Juga: Realisasi investasi kelistrikan kuartal III-2019 capai US$ 8,31 miliar

David melihat bahwa memang kebijakan moneter ini sebagai langkah penuntun. Keputusan akhirnya ada di tangan pihak-pihak terkait.



TERBARU

[X]
×