kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dampak penurunan suku bunga acuan BI tak bisa langsung dirasakan


Kamis, 24 Oktober 2019 / 21:25 WIB
Dampak penurunan suku bunga acuan BI tak bisa langsung dirasakan
ILUSTRASI. Pekerja beraktivitas di area bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (17/10/2019). Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit 160 juta Dolar AS pada September 2019 yang terjadi karena nilai eks


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

"Jadi ibaratkan pelonggaran moneter sebagai upaya menggiring domba ke tepian danau. Namun, domba ingin meminum atau tidak, keputusan ada di tangan sang domba," tambah David.

Oleh karena itu, untuk menggenjot pertumbuhan kredit, memang perlu dikombinasi bauran kebijakan bukan hanya dari sisi moneter saja, tetapi dari sisi fiskal juga dan kebijakan pemerintah. Apalagi dengan adanya kabinet baru dan paket kebijakan baru.

Baca Juga: Penurunan suku bunga BI sebagai respons melemahnya pertumbuhan kredit

Kebijakan pemerintah dan dari sisi fiskal yang bisa dibangun adalah dengan kebijakan pajak, kebijakan belanja, perdagangan, dan terutama bagaimana untuk menarik investasi masuk ke dalam negeri.

Sementara dari sisi moneter, David juga mengimbau agar BI perlu menambah kebijakan moneter lagi, yaitu dengan kebijakan berupa penurunan giro wajib minimum (GWM).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×