kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.779   -19,00   -0,12%
  • IDX 7.473   -6,24   -0,08%
  • KOMPAS100 1.155   0,64   0,06%
  • LQ45 915   1,60   0,18%
  • ISSI 226   -0,60   -0,26%
  • IDX30 472   1,43   0,30%
  • IDXHIDIV20 570   2,50   0,44%
  • IDX80 132   0,24   0,18%
  • IDXV30 140   1,26   0,90%
  • IDXQ30 158   0,58   0,37%

Dampak El-Nino, Pendapatan Petani Diprediksi Turun Sampai 25%


Senin, 21 Agustus 2023 / 14:34 WIB
Dampak El-Nino, Pendapatan Petani Diprediksi Turun Sampai 25%
ILUSTRASI. Petani memotong sisa padi di lahan pertanian yang kering. Kemarau panjang atau El Nino berpotensi menurunkan pendapatan petani.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemarau panjang atau El Nino berpotensi menurunkan pendapatan petani.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas, Suharso Manoarfa menghitung, El Nino membuat pendapatan petani bisa turun 9%-25% lantaran ada penurunan produksi pertanian.

" Badan Pangan Dunia (FAO) memproyeksikan potensi penurunan produksi pertanian di Indonesia karena El Nino mencapai 1,13 juta -1,89 juta ton sehingga akan menurunkan pendapatan petani 9%-25%," kata Suharso dalam Dialog Antisipasi Dampak Perubahan Iklim, Senin (21/8).

Suharso menyebutkan, anomali cuaca ini merupakan salah satu dari dampakm perubahan iklim akibat pemanasan global. Salah satu dampaknya terhadap sektor pertanian adalah periode ulang variasi iklim menjadi lebih singkat.

"El-Nino yang mestinya terjadi setiap 3 tahun-7 tahun sekali, sekarang menjadi lebih singkat 2 tahun-5 tahun sekali," kata Suharso.

Baca Juga: Bappenas: Dampak Perubahan Iklim Berpotensi Merugikan Ekonomi Rp 544 Triliun

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak fenomena El-Nino masih akan terjadi sampai dengan Oktober 2023 mendatang. Dus, pemerintah perlu menyiapkan langkah mitigasi utamanya terkait dengan ketersediaan pangan.

Sebab, beberapa wilayah yang terkena dampak parah el-nino ini akan memicu kekeringan hingga gagal panen total di sektor pertanian.

BMKG menyebut terdapat 7 wilayah di Indonesia yang terancam kekeringan ekstrem karena dampak dari fenomena El-Nino atau kemarau panjang.

Aapun sejumlah daerah yang akan terdampak diantaranya adalah Sumatra bagian tengah hingga selatan, Riau bagian Selatan, Jambi, Lampung, Banten hingga Jawa Barat.

Baca Juga: Bulog Tetap Berusaha Realisasikan Target Impor Beras 2,3 Juta Ton Hingga Akhir Tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×