Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) akan membahas pelemahan rupiah pada hari ini. "Kita koordinasi terus dengan BI. Nanti siang mau bertemu," ujar Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro di Jakarta, Selasa (16/12).
Menurut Bambang, pihaknya akan mengambil kebijakan untuk mengantisipasi pelemahan rupiah. Apalah salah satu kebijakan yang diambil adalah dengan meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan buy back alias pembelian kembali utang negara untuk mengantisipasi outflow? Bambang tidak mau menjelaskan.
Menurut Bambang, kondisi rupiah saat ini hampir sama dengan kondisi rupiah pada pertengahan 2013 kemarin ketika ada isu tapering off Amerika. " Ini yang mau kita susun langkah-langkahnya baik dari pemerintah ataupun otoritas moneter dan keuangan. Kita tidak bisa bicara sekarang," tandasnya.
Bambang mengatakan pelemahan rupiah yang terjadi hari ini adalah karena Rusia yang mata uangnya kolaps. Rusia dianggap sebagai negara emerging seperti layaknya Indonesia sehingga pasti ada imbasnya kepada kita dan kemarin Rusia langsung menaikkan policy rate-nya tinggi sekali.
Ia menjelaskan, apa yang terjadi di Rusia pasti langsung berdampak pada pergerakan mata uang di Indonesia termasuk Indonesia. "Ini yang mau kita koordinasikan dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan untuk memastikan bahwa kita bisa mengatasi kondisi yang sifatnya datang dari global," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News