Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Bandingkan dengan negara lainnya yang juga berpenduduk banyak dan dihantam pandemi corona, India. Seperti diberitakan India Today, 4 Agustus 2021, ada penurunan harga tes PCR di negara itu.
Awalnya, harga tes PCR di India adalah 800 Rupee, kemudian turun menjadi 500 Rupee atau setara Rp 96.000 berdasarkan kurs saat itu. Bagi mereka yang ingin melakukan tes PCR di rumah, biayanya 700 Rupee per tes.
Sebelumnya malah dihargai 1.200 Rupee. Sedangkan harga rapid tes antigen di India juga turun menjadi 300 Rupee.
Semua komponen tes PCR masih impor Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menjelaskan penyebab harga tes PCR di Indonesia lebih mahal. Ini dikarenakan posisi Indonesia yang masih perlu mendatangkan bahan baku tes PCR dari luar negeri.
Baca Juga: Presiden memutuskan harga tes PCR menjadi Rp 450.000 – Rp 550.000, ini kata PERSI
"Karena tes PCR kita masih impor ya termasuk bahan bakunya juga, sebagian besar juga impor," kata Nadia, seperti diberitakan Kompas.com, Sabtu (14/8/2021).
Menurut Nadia, sudah ada produksi dalam negeri Indonesia untuk tes PCR, tetapi bahan bakunya masih ada yang harus impor. "Kita sudah ada produksi dalam negeri, tapi masih ada bahan baku yang tetap harus impor," kata Nadia.
Banyaknya komponen yang diimpor untuk satu alat tes PCR itu dibenarkan oleh praktisi di lapangan.
Praktisi laboratorium tes PCR di Jakarta Ungke Anton Jaya mengatakan bahwa semua komponen impor, sehingga berpengaruh terhadap mahalnya biaya tes Covid-19 di Indonesia.
Baca Juga: Duh, testing Covid-19 Indonesia terus merosot
”Bahkan ujung pipet plastik untuk menyedot reagen saja impor. Setahu saya tidak ada komponen untuk tes PCR yang dibuat di dalam negeri,” katanya dikutip dari KOMPAS.ID, Minggu (15/8/2021).