Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Pieter Abdullah menilai Indonesia masih menghadapi banyak sekali tantangan dan masalah di bidang perekonomian.
Pieter menyebut tantangan ekonomi ini terjadi di berbagai sektor. Tantangan utama yang dihadapi Indonesia terkait defisit transaksi berjalan (CAD) dan ketergantungan terhadap arus modal asing. Ini menyebabkan perekonomian Indonesia khususnya nilai tukar rupiah menjadi rentan.
Sementara, di bidang moneter dan sistem keuangan pun terjadi berbagai anomali. "Beberapa di antaranya adalah suku bunga tinggi dan rigid yang berdampak pada rendahnya investasi," tutur Pieter kepada Kontan.co.id, Senin (10/12).
Tantangan yang dihadapi di sektor fiskal adalah rendahnya tax ratio yang berujung pada kurang mampu pemerintah membiayai belanja pembangunan. Sementara, di sektor riil, ada pula deindustrialisasi dini di mana share industri terhadap pertumbuhan melambat bahkan menurut.
Pieter pun menyoroti sisi pendidikan dan dampaknya pada tenaga kerja Indonesia. Pieter mengatakan, Indonesia masih mengalami tingginya tingkat pengangguran dan masih banyak Sumber Daya Manusia yang tidak berpengalaman. Hal ini akhirnya berdampak pada kemiskinan.
"Lebih dari 40% angkatan kerja kita pendidikannya hanya SD dan SMP. Memang pendidikan kita sangat kurang," ujar Pieter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
