kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

China berniat mencaplok Natuna


Jumat, 14 Maret 2014 / 11:06 WIB
China berniat mencaplok Natuna
ILUSTRASI. Pasangan dalam hubungan LDR ternyata memiliki beberapa keistimewaan dan keuntungannya sendiri, berikut ini adalah beberapa di antaranya.


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pesona minyak dan gas bumi (migas) di perairan Kepulauan Natuna  menarik hati Republik China. Tak ayal negeri yang banyak bersinggungan dengan negara-negara tetangga di kawasan Laut China Selatan ini pun mulai menyenggol perairan kawasan Indonesia itu.

Bayangkan, cadangan minyak di perut bumi Natuna diperkirakan mencapai sekitar 1,4 miliar barel, dan cadangan gas buminya setara  dengan sekitar 112,35 miliar barel minyak.

Tak heran jika banyak negara menginginkan wilayah kepulauan ini. Senggolan dan saling klaim wilayah perairan dengan Malaysia atau Vietnam sudah hal biasa. Mendadak kini China turut pula "menginvasi" wilayah ini.

Kabar terakhir, China telah menggambar peta laut Natuna di Laut China Selatan masuk ke dalam peta wilayahnya dengan 9 dash line atau garis terputus.  Asisten Deputi I Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Bidang Doktrin Strategi Pertahanan, Masekal Pertama TNI Fahru Zaini, kepada Antara, menyebutkan, bahkan di paspor terbaru warga negara China juga memasukkan Natuna sebagai wilayahnya.

Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, mengakui perdebatan klaim wilayah ini sejatinya sudah berlangsung lama. Semestinya masalah ini sudah selesai pada masa Menteri Luar Negeri Ali Alatas.  "Memang China sempat mengeluarkan peta yang mencantumkan sembilan garis batas, termasuk Natuna," ujarnya, Kamis (13/3).

Sayang, kini China menyulut masalah itu lagi. Faizasyah menegaskan, tidak alasan bagi China untuk mengklaim perairan Natuna. Lagi pula, Indonesia telah lebih dulu mengeksplorasi migas di Natuna.

Berdasarkan catatan KONTAN, kini ada sekitar 19 kontraktor migas yang mengeksploitasi dan eksplorasi blok migas di perairan Kepulauan Natuna. Sebut saja PT Medco Energi International, Exxon Mobil, Premiere Oil Indonesia, ConocoPhillpis, dan Star Energy (lihat info grafik).

Kepala Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Zuldadi Rafdi menyebut, sebagian blok migas sudah berproduksi seperti Blok A dan B. Berdasarkan catatan SKK Migas, wilayah ini menghasilkan gas sekitar 1,1 juta kaki kubik per hari (mmfcfd). "Itu belum termasuk cadangan yang terkandung di Blok D yang masih dirahasiakan," ujarnya.

Kontraktor Blok Minyak & Gas Bumi di Kepulauan Natuna

Blok

Operator

Masa Kontrak

Status

Natuna Sea Blok A*

Premier Oil Natuna Sea BV

Oktober 1979-Oktober 2026

Produksi

Northwest Natuna

AWE (Northwest Natuna) Pte Ltd

Desember 2004-Desember 2034

Produksi

South Natuna Sea Blok  B

Conocophillips Indonesia Inc Ltd

Agustus  1990-Oktober 2028

Produksi

Blok Kakap

Star Energy (Kakap) Ltd

Oktober 1979-Oktober 2026

Produksi

Blok Udang

PT Pertalahan Arnebatara Natuna

September 2005-September 2035

Produksi

North East Natuna Block

Titan Resources (Natuna) Indonesia

Mei 1997-Mei 2027

Eksplorasi

Blok Pari

Indoreach Exploration Limited

Januari 2007-Januari 2037

Eksplorasi

Blok Tuna

Premier Oil Tuna BV

Maret 2007-Maret 2037

Eksplorasi

Blok Baronang

Lundin Baronang BV

November 2008-November 2038

Eksplorasi

Blok Cakalang

Lundin Cakalang BV

November 2008-November 2038

Eksplorasi

Blok Duyung

West Natuna Exploration Limited

Januari 2007-Januari 2037

Eksplorasi

Blok Kerapu

Pearl Oil (Tachylyte) Limited

November 2008-November 2038

Eksplorasi

Blok Anambas

AWE (Northwest Natuna) Pte Ltd

Juni 2004-Juni2034

Eksplorasi

North Sokang

North Sokang Energy Ltd

November 2010-November 2040

Eksplorasi

Blok Sokang

Black Platinum Invesment Ltd

Desember 2010-Desember 2040

Eksplorasi

South Sokang

Konsorsium Lundin South Sokang & Salamander Energy South Sokang)

Desember 2010-Desember 2040

Eksplorasi

Blok Gurita

Natuna Ventures BV

Maret 2011-Maret 2041

Eksplorasi

Blok Sembilang

PT Mandiri Panca Usaha

Maret 2011-Maret 2041

Eksplorasi

East Sokang Block

PT Ekuator Energi Sokang

n.a.

Eksplorasi

*Terjadi perubahan pemilik             Sumber: SKK Migas dan Sumber Lain (Petrus Dabu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×