kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Chatib Basri sebut target pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,2% pada 2022 bisa tercapai


Senin, 18 Oktober 2021 / 12:50 WIB
Chatib Basri sebut target pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,2% pada 2022 bisa tercapai
ILUSTRASI. Chatib Basri sebut target pertumbuhan ekonomi 5,2% di 2022 bisa tercapai jika syarat ini terpenuhi


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah telah mematok target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 sebesar 5,2%. Target yang ditetapkan pemerintah tersebut dinilai masih realistis untuk dicapai.

Mantan Menteri Keuangan dan Co-Founder CReco Research Chatib Basri mengatakan, target tersebut bisa dicapai asalkan vaksinasi Covid-19 yang dilakukan pemerintah dapat terakselerasi dengan cepat. 

Sebab, Dia mengatakan, pemulihan ekonomi akan sangat tergantung bagaimana kemampuan pemerintah dalam mengatasi pandemi.

“Jika kita mampu mengatasi pandemi di mana vaksinnya bisa dipercepat sampai dengan kuartal I di 2022 maka saya kira target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% itu bukan sesuatu yang berlebihan,” katanya dalam webinar bincang APBN 2022, Senin (18/10).

Baca Juga: Ekonomi China kuartal III tumbuh di level terendah setahun, imbas krisis listrik

Menteri Keuangan RI periode 2013-2014 ini mengatakan, belajar dari pengalaman pad 2020, ketika pemerintah membuka kembali kegiatan ekonomi pada bulan Juni, aktivitas ekonomi memang berangsur naik. Akan tetapi, pada Oktober 2020 masyarakat mulai ramai melakukan liburan dan mengakibatkan jumlah kasus terpapar Covid-19 naik.

Sehingga, dengan kenaikan tersebut, akhirnya pemerintah kembali melakukan pengetatan dan membatasi mobilitas kegiatan masyarakat yang berakibat pada pertumbuhan ekonomi kembali melambat.

“Jadi selama herd immunity belum tercapai, selama vaksin belum bisa mencapai 70% maka akan ada risiko pemulihan ekonominya itu bentuknya seperti W atau naik, turun, naik lagi, turun lagi,” jelas Chatib.

Baca Juga: Arah kebijakan fiskal pada 2022: Pemulihan ekonomi dan reformasi struktural

Chatib membandingkan dengan negara-negara lainnya, seperti Amerika Serikat. Chatib melihat Amerika Serikat akses vaksinasinya luar biasa dan terbilang cukup cepat karena vaksinnya sudah mencapai di atas 50%. Selain itu ada juga Singapura yang sudah mencapau 80%, dan Australia sudah mencapau 80%.

Sehingga, Chatib bilangm, selama pandemi masih merebak ke masyarakat dan jumlah terpapar virus Covid-19 masih banyak, maka aktivitas ekonomi Indonesia di tahun depan masih akan seperti yang terjadi di tahun ini.

“Oleh karena itu vaksinasi menjadi kunci untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,2% di 2022,” pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×