Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli
Apabila jaminan kredit ekspor tidak diberikan, bukan hanya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terkena dampaknya, tetapi juga perbankan.
Chatib memproyeksi, dalam waktu tiga sampai enam bulan mendatang akan ada beberapa perusahaan yang tidak mampu membayar utangnya, sehingga akan berimbas pada tingginya Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet terutama pada bank-bank kecil.
Baca Juga: Apa itu Pandemic Bonds? Ini kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo
"Tidak hanya itu, tapi likuiditas terutama likuiditas dolar AS juga akan sangat ketat," kata Chatib.
Adapun potensi tingginya kredit macet dan likuiditas yang mengetat ini akan sangat berdampak pada stabilitas keuangan nasional. Untuk itu, pemerintah harus memberikan jaminan agar perusahaan bisa terus berjalan dan menghindari adanya gelombang PHK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News