kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Chatib Basri sarankan pemerintah fokus pada 4 sektor ini untuk tangani covid-19


Selasa, 14 April 2020 / 10:38 WIB
Chatib Basri sarankan pemerintah fokus pada 4 sektor ini untuk tangani covid-19
ILUSTRASI. Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Eks Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri mengatakan, untuk menanggulangi dampak dari wabah pandemi Corona (Covid-19) pemerintah harus fokus pada empat sektor, yaitu kesehatan, perlindungan sosial, dukungan kepada dunia usaha, dan fokus pada sektor urban.

Pada sektor kesehatan, Chatib menilai pengendalian wabah penyakit ini harus menjadi prioritas utama. Pemerintah harus bisa memastikan bahwa virus Corona dapat terkendali.

Baca Juga: Chatib Basri sarankan pemerintah memberikan jaminan kredit ekspor

"Artinya pemerintah harus menyediakan alat rapid test, test kit, ventilator, paramedis, rumah sakit dan sebagainya. Fokus pada hal tersebut untuk mengendalikan wabah ini," ujar Chatib di dalam agenda diskusi daring, Senin (13/4).

Menurut Chatib, apabila wabah ini tidak bisa dikendalikan dan membuat masyarakat sakit, mereka tidak akan bisa bekerja dan secara otomatis ekonomi juga akan ikut terpukul.

Namun demikian, ia menyatakan akan ada konsekuensi apabila pemerintah fokus pada sektor ini. Salah satunya adalah pemerintah harus membuat masyarakat untuk tinggal di rumah, seperti kebijakan work from home (WFH) saat ini.

"Jadi pemerintah perlu memberikan perlindungan sosial, Anda dibayar untuk tinggal di rumah. Itu sebabnya bantuan langsung tunai (BLT) sangat penting, karena kita perlu memberi kompensasi kepada orang-orang untuk tinggal di rumah," paparnya.

Baca Juga: ADB menambah dana bantuan penanganan corona menjadi US$ 20 miliar

Apabila pemerintah tidak mencukupi kebutuhan masyarakat, maka akibatnya akan ada banyak orang yang keluar rumah untuk bekerja. "Jadi ada kebutuhan kompensasi. Fokus kedua adalah perlindungan sosial," lanjut dia.

Fokus ketiga adalah memberikan dukungan kepada dunia usaha. Chatib memproyeksikan dalam waktu 3-6 bulan akan ada banyak perusahaan yang tertekan dan tidak bisa membayar utang.

Apabila sektor perbankan menghentikan pemberian kredit, maka pelaku usaha akan berhenti bekerja dan berimbas pada pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran.

Untuk itu, Chatib menyarankan pemerintah harus turun tangan agar perbankan bisa terus memberikan kredit kepada dunia usaha.

Terakhir, Chatib meminta agar pemerintah dapat fokus untuk menangani wabah Covid-19 di perkotaan, terlebih karena tingkat transisi di perkotaan sangat tinggi.

Baca Juga: Ridwan Kamil prediksi Jawa Barat akan mendekati kondisi normal bila warga disiplin

"Seperti diketahui 55% dari populasi penduduk tinggal di perkotaan, sehingga apabila pemerintah tidak dapat melindungi semua orang dan ini sangat berbahaya," kata Chatib.

Apabila tidak ada stimulus yang cukup untuk meminimalkan dampak di perkotaan, maka akan ada banyak orang akan pergi ke daerah pedesaan. Di mana, fasilitas kesehatan di daerah pedesaan masih kurang memadai.

Jika virus menyebar di daerah pedesaan, akan sangat sulit untuk bisa dikendalikan. Untuk itu, fokus pada daerah perkotaan menjadi hal yang sangat penting.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×