CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

ADB menambah dana bantuan penanganan corona menjadi US$ 20 miliar


Senin, 13 April 2020 / 22:50 WIB
ADB menambah dana bantuan penanganan corona menjadi US$ 20 miliar
ILUSTRASI. ADB menambah dana bantuan penanganan pandemi corona sebesar US$ 13,5 miliar menjadi U$ 20 miliar.


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asian Development Bank (ADB) menambah dana bantuan penanganan pandemi virus corona sebesar US$ 13,5 miliar menjadi U$ 20 miliar. Dana ini memperkuat bantuan sebelumnya sebesar US$ 6,5 miliar yang diumumkan pada 18 Maret 2020 lalu.

Tambahan dana bantuan sebesar U$ 13,5 miliar tersebut sebagai sumber daya untuk membantu negara berkembang anggota ADB dalam menanggulangi dampak berat di bidang makroekonomi dan kesehatan akibat Covid-19. Dari total bantuan sebesar U$ 20 miliar tersebut, sebesar US$ 2,5 miliar di antaranya merupakan bantuan dalam bentuk sumber daya konsesi dan hibah.

"Pandemi ini mengancam pencapaian ekonomi, sosial, dan pembangunan di Asia dan Pasifik, menegasikan kemajuan dalam upaya pengurangan kemiskinan, dan menjerumuskan banyak perekonomian ke dalam resesi," kata Presiden ADB Masatsugu Asakawa dalam siaran pers, Senin (13/4).

Baca Juga: Terpapar efek wabah corona, ADB proyeksi ekonomi Indonesia tumbuh 2,5% di tahun 2020

Adapun paket baru ini, akan digunakan untuk menyiapkan Opsi Respons Pandemi Covid-19 di bawah Countercyclical Support Facility ADB. Pembiayaan bernilai hingga U$ 13 miliar, akan disalurkan melalui opsi baru ini untuk membantu menjalankan program belanja kontra siklus yang efektif demi meredam dampak pandemi Covid-19, dengan fokus utama kepada kelompok miskin dan rentan.

Sumber daya hibah akan tetap disalurkan dengan cepat dan menggunakan sistem pengadaan yang diperluas, agar dapat menyediakan alat-alat medis, alat pelindung diri, serta pemenuhan kebutuhan lainnya.

Selain itu, sekitar U$ 2 miliar dari paket $20 miliar tersebut akan disediakan bagi sektor swasta. Pinjaman dan jaminan akan diberikan kepada lembaga keuangan guna menggairahkan kembali perdagangan dan rantai pasokan.

Baca Juga: Pemerintah andalkan pembiayaan domestik, Chatib Basri ingatkan risiko crowding out

Pinjaman pembiayaan mikro yang diperkuat dan bantuan jaminan, serta fasilitas untuk membantu usaha kecil dan menengah yang kekurangan likuiditas, termasuk bagi usaha yang dijalankan oleh wirausahawan perempuan, akan dilaksanakan bersamaan dengan pembiayaan langsung untuk perusahaan yang merespons atau yang terdampak oleh Covid-19.

Semua bantuan dalam paket ini akan tersedia dalam kerja sama erat dengan berbagai organisasi internasional, termasuk dengan International Monetary Fund (IMF), World Bank Group, WHO, UNICEF, dan lembaga-lembaga PBB lainnya, serta masyarakat dunia yang lebih luas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×