Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung memberikan klarifikasi mengenai foto yang beredar di media sosial dan media online yang menggambarkan seolah-olah CT sapaan akrab Chairul Tanjung sedang menunjuk-nunjuk Presiden SBY dan ibu Ani Yudhoyono.
CT mengatakan dirinya sangat menghormati presiden SBY secara pribadi maupun sebagai presiden.
"Saya orang yang sangat menghormati SBY sebagai pribadi maupun sebagai presiden," kata CT dalam pernyataannya, Jumat (27/9/2013) malam.
CT yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Panitia Nasional KTT APEC 2013 mengatakan, tidak pernah melakukan tindakan yang memarahi atau menunjuk-nunjuk Presiden sebagaimana berita di beberapa media online dan sosial media.
Dirinya diberi amanah sebagai wakil ketua panitia nasional KTT APEC melalui Keppres nomor 22 tahun 2012. Dengan Keppres itu, CT diberi tanggung jawab agar APEC bisa berlangsung dengan baik. Mulai persiapan infrastruktur, konten, penyelenggaraan, media dan hubungan masyarakat, termasuk keamanan.
Dalam kaitan fungsi dan tanggung jawab itu, CT kemudian melaksanakan rapat-rapat koordinasi dan persiapan demi kesuksesan KTT APEC.
"Dalam rangka persiapan KTT APEC, Presiden SBY melakukan kunjungan ke Bali pada 23-25 September. Dan tentu sebagai panitia, saya mendahului pergi ke Bali pada 22 September untuk melakukan koordinasi dan melakukan penjemputan ke bandara pada 23 September saat Presiden SBY tiba dari Palembang," jelas CT.
CT menyertai kunjungan Presiden SBY selama di Bali.
"Jadi, praktis dalam kapasitas sebagai orang yang bertanggung jawab, saya mendampingi Presiden dari kedatangan sampai kembalinya ke Jakarta. Hampir semua kegiatan presiden, saya ikuti dan saya memberi penjelasan yang dirasa diperlukan," kata CT.
Dalam kegiatan itu, selain mendengarkan laporan dalam rapat, Presiden SBY juga melakukan peninjauan ke lapangan, untuk mengecek infrastruktur, bandara, peresmian jalan tol, dan pengecekan di Hotel Sofitel Luxury sebagai tempat retreat KTT APEC.
"Jadi, pada saat peninjauan itu, banyak diinformasikan kepada Presiden, Ibu Negara, dan pejabat pendamping Presiden. Dan dalam kegiatan itu, tidak pernah ada kegiatan memarahi atau menunjuk-nunjuk presiden," jelas CT.
"Sebagai orang Indonesia yang menghargai sopan santun dan tata krama, tindakan yang tidak pada tempatnya, tidak dan tidak akan pernah saya lalukan kepada orang yang lebih tua, apalagi kepada Presiden yang merupakan lambang negara. Buat saya, Presiden adalah lambang negara, yang harus dihormati oleh siapa pun sebagaimana lambang lambang negara yang lain seperti lagu Indonesia Raya dan bendera Merah Putih," tambah CT.
Dengan penjelasan ini, CT menegaskan, tidak pernah ada kejadian seperti yang diberitakan selama ini. Bahkan, juga telah dilakukan konfirmasi kepada pemotret foto asli, yakni fotografer resmi kepresidenan, Abror Rizki. Abror secara tegas menyatakan, foto yang asli tidak memperlihatkan CT sedang menunjuk-nunjuk presiden.
Dari foto asli jelas terlihat bahwa CT sedang mengangkat jempolnya pada saat memberikan penjelasan mengenai kondisi ruangan penunjang retreat dan kelangkapannya di depan Presiden SBY, Ibu Negara dan pejabat yang menyertai.
"Karena itu, saya meminta orang-orang yang melakukan rekayasa gambar maupun menyampaikan informasi yang tidak benar, untuk tidak melakukannya lagi, karena hal itu tentu tidak baik, untuk dirinya sendiri maupun orang lain," katanya. (Tribunnews)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News