kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cermati strategi pemerintahan Jokowi untuk dorong pertumbuhan ekonomi tahun 2021


Sabtu, 06 Februari 2021 / 05:40 WIB
Cermati strategi pemerintahan Jokowi untuk dorong pertumbuhan ekonomi tahun 2021


Reporter: Bidara Pink | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID -

 JAKARTA. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun 2021 sebesar 4,5%-5,5%. Di tengah pandemi corona, pemerintah akan fokus untuk mendorong konsumsi rumah tangga demi kerek pertumbuhan ekonomi.  

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis, pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 akan berada di kisaran 4,5% hingga 5,5%. Artinya, ini sudah kembali ke zona positif setelah pertumbuhan ekonomi kontraksi 2,07% yoy pada tahun lalu. 

“Langkahnya kembali pada faktor pengungkit utama, yaitu konsumsi, kami akan merangsang daya beli dengan perlindungan sosial,” kata Airlangga dalam video konferensi, Jumat (5/2). 

Selain mendorong konsumsi rumah tangga, pemerintah mengaku akan lebih fokus dalam menumbuhkan rasa aman kepada masyarakat, dengan akselerasi program vaksinasi virus corona. 

Baca Juga: Ekonomi 2020 minus 2,07%, Stafsus Jokowi sebut berangsur pulih, ini faktornya

Selanjutnya, pemerintah akan mendorong belanja pemerintah terutama lewat program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang bahkan angkanya masih terus bergerak sembari menyesuaikan kebutuhan negara. 

“Kami akan mengakselerasi di kuartal pertama dan pemerintah akan mendorong refocusing dan relokasi dana-dana kementerian/lembaga sehingga diharapkan akan masuk ke sektor-sektor yang menjadi pengungkit perekonomian di kuartal pertama,” tambahnya. 

Kemudian, pemerintah juga ingin mendorong sektor investasi, terutama ke perusahaan yang sudah mendapatkan relaksasi tax holiday dan tax allowance. Termasuk dengan menggalakkan Proyek Strategis Nasional (PSN). 

Dari sisi perdagangan, pemerintah berharap adanya perjanjian dagang bisa menggenjot ekspor. Plus Indonesia harus memanfaatkan kesempatan ekspor yang ada, terutama ke negara mitra dagang utama seperti China, Amerika Serikat (AS), dan Uni Eropa. 

Selanjutnya: IHSG menguat 0,73% ke 6.151 di perdagangan Jumat (5/2), asing lepas BMRI, ICBP, SMMA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×