kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.286.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.722   27,00   0,16%
  • IDX 8.242   -33,17   -0,40%
  • KOMPAS100 1.150   -4,66   -0,40%
  • LQ45 842   -2,15   -0,25%
  • ISSI 285   -0,47   -0,16%
  • IDX30 441   -2,54   -0,57%
  • IDXHIDIV20 511   -0,99   -0,19%
  • IDX80 129   -0,47   -0,36%
  • IDXV30 136   -1,17   -0,85%
  • IDXQ30 141   -0,13   -0,10%

Celios Prediksi Ekonomi RI Cuma Tumbuh 4,7% di Kuartal III-2025, Ini Penyebabnya


Senin, 03 November 2025 / 04:30 WIB
Celios Prediksi Ekonomi RI Cuma Tumbuh 4,7% di Kuartal III-2025, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Center of Economic and Law Studies (Celios) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2025 hanya 4,7%.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Center of Economic and Law Studies (Celios) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2025 hanya 4,7%. Jika prediksi ini benar, angka ini akan menjadi yang terendah sepanjang tahun ini.

Untuk diketahui realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I 2025 tercatat sebesar 4,87%, dan naik ke angka 5,12% pada kuartal II 2025.

Direktur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira menyebut, melemahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III tahun ini dipengaruhi sejumlah faktor. Pertama, tidak adanya momentum musimal yang mendorong kenaikan konsumsi rumah tangga. 

"Lebaran sudah selesai, sementara nataru (Natal dan Tahun Baru) masih di Kuartal IV," ungkap Bhima kepada Kontan, Minggu (2/11/2025).

Baca Juga: Konsumsi Rumah Tangga dan Sektor Rill Melemah, Ekonomi Diprediksi Hanya Tumbuh 4,98%

Faktor kedua adalah efisiensi belanja pemerintah yang masih berdampak secara agregat, khususnya pada pos belanja dana Transfer Ke Daerah (TKD) yang mempengaruhi ekonomi daerah. 

"Jadi belanja modal pemerintah-nya diperkirakan masih melambat," ungkap Bhima.

Faktor Ketiga, paket stimulus ekonomi yang dikucurkan pemerintah pada Kuartal III-2025 belum berdampak signifikan kepada ekonomi.

Kata Bhima, kebijakan tersebut seperti tambahan bansos, program Magang Nasional dan injeksi likuiditas ke sistem perbankan sebesar Rp 200 triliun dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) baru akan berdampak pada kuartal I-2026. 

Keempat, Bhima menilai, kinerja investasi masih melambat karena dipengaruhi tekanan permintaan eksternal terutama produk hasil hilirisasi tambang.

Baca Juga: Konsumsi Melemah, Ekonom Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Tumbuh Sekitar 4,9% sampai 5%

Selanjutnya: Kabar Buruk Jelang Akhir Tahun, Terjadi PHK Masif di Berbagai Sektor

Menarik Dibaca: Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Ini Jadwal dan Lokasi Pemakamannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×