kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.675   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.549   40,08   0,47%
  • KOMPAS100 1.182   8,55   0,73%
  • LQ45 851   5,37   0,64%
  • ISSI 303   2,00   0,67%
  • IDX30 439   2,95   0,68%
  • IDXHIDIV20 506   2,43   0,48%
  • IDX80 132   0,73   0,55%
  • IDXV30 138   0,41   0,30%
  • IDXQ30 139   0,76   0,55%

Celios Menilai Proyek Energi Sampah hingga Kampung Haji Bisa Prospektif, Ini Sebabnya


Senin, 01 Desember 2025 / 20:18 WIB
Celios Menilai Proyek Energi Sampah hingga Kampung Haji Bisa Prospektif, Ini Sebabnya
ILUSTRASI. Gedung Wisma Danantara Indonesia di Jakarta, Selasa (8/7/2025). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Danantara membeberkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2026 ke Komisi XI DPR secara tertutup, Senin (1/12/2025).

Agenda utama Danantara tahun depan, yakni investasi pada pembangkit listrik dari sampah (Waste to Energy/WtE) dan pembangunan Kampung Haji di Makkah dinilai prospektif namun sarat tantangan.

Ekonom sekaligus Direktur Ekonomi Digital Celios, Nailul Huda mengatakan kedua proyek tersebut, jika dirancang dengan tepat, bisa mendatangkan manfaat material maupun non-material.

Pada proyek PLTSa, Huda menekankan Danantara harus berhitung cermat mengenai biaya yang akan ditanggung oleh PT PLN.

Baca Juga: Proyek Danatara Seperti Proyek Sampah dan Kampung Haji Dinilai Tak Beri Return Baik

"Secara biaya, ada proses pemilahan (sampah) yang akan menjadi beban bagi PLN ataupun dialihkan ke pihak swasta, tentu akan ada biaya yang cukup tinggi," ujar dia kepada KONTAN, Senin (1/12/2025).

Huda juga menyoroti rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia dalam memilah sampah yang bisa membebani operasional PLTSa. Selain itu, emisi yang dihasilkan oleh PLTSa juga harus dihitung sebagai biaya sosial yang ditimbulkan.

"Tapi jika tujuannya adalah untuk mengelola persampahan dalam negeri menjadi lebih baik, tentu pembangunan PLTSa bisa diunggulkan," pendapat Huda.

Sementara itu, rencana pembangunan Kampung Haji, Huda menilai proyek ini dilihat dari perspektif keberlanjutan. Proyek tersebut tidak boleh hanya dimanfaatkan saat momen haji saja, tetapi juga harus bisa menampung dan dimanfaatkan untuk jamaah umrah. "Untuk bisa menampung lebih banyak dan mendatangkan manfaat maka infrastruktur harus disiapkan," jelas dia.

Baca Juga: Empat Proyek Strategis yang Masuk Radar Investasi Danantara pada 2026

Dengan proyeksi yang matang, kata Huda, kedua proyek tersebut dinilai bisa menjadi prospektif ke depan. Di samping itu, Huda menambahkan, kewajiban Danantara untuk membayar bunga dan pokok obligasi Patriot Bond dapat ditutupi dengan dividen tahunan Danantara.

"Soal Patriot bond, saya rasa bisa ditutupin dengan dividen Danantara per tahun," papar dia. 

Selanjutnya: Asuransi Umum Masih Menunggu Data Laporan Kerugian Terkait Bencana Banjir di Sumatra

Menarik Dibaca: Gen Z vs Milenial vs Gen X: Begini Perbedaan Cara Mereka Bepergian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×