kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Catat! Panduan BMKG soal evakuasi darat peringatan dini tsunami di tengah pandemi


Jumat, 25 September 2020 / 11:51 WIB
Catat! Panduan BMKG soal evakuasi darat peringatan dini tsunami di tengah pandemi
ILUSTRASI. Sirine tsunami yang rusak berada di kawasan pemukiman Ulak Karang, di Padang, Sumatera Barat, Rabu (27/3/2019). Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang mencatat dari jumlah total sebanyak 20 sirine tsunami yang berada di zona merah kota itu


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

3. Sarana, prasarana, dan protokol pekerja sosial 

Perlu disiapkan sarana, prasarana, dan protokol agar pekerja sosial yang akan memberikan dukungan evakuasi tetap terproteksi. Hal ini dilakukan dengan menyediakan cadangan APD yang dipakai saat membantu evakuasi dan termometer sebagai bagian dari peralatan P3K. 

4. Rencana evakuasi dan protokol kesehatan 

BPBD perlu menyiapkan rencana evakuasi dan protokol kesehatan bagi masyarakat. Masyarakat secara umum diharapkan tetap menjaga jarak (physical distancing), menggunakan masker, dan menjaga kebersihan. Untuk itu, BPBD perlu melakukan sosialisasi terkait hal ini sejak dini, sebelum terjadi ancaman tsunami. Terkait penggunaan masker, tidak perlu menggunakan masker medis, melainkan dapat menggunakan masker kain yang dibuat sendiri. 

Baca Juga: Indonesia langganan gempa, berikut langkah antisipasi untuk menghadapinya

Sementara itu, evakuasi berdasarkan penggolongan orang terdampak Covid-19, sebagai berikut: 

- Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 

Pasien kategori ini biasanya sedang dirawat di rumah sakit khusus untuk Covid-19. Sebaiknya pasien tidak dirawat di daerah dengan risiko bencana tinggi agar tidak perlu dilakukan mobilisasi pasien pada saat bencana terjadi karena ini dapat mengakibatkan penyebaran terjadi. 

Apabila rumah sakit terletak di daerah ancaman tsunami, maka BPBD dan pemerintah daerah perlu menyiapkan protokol evakuasi khusus untuk melakukan evakuasi pasien dan pekerja medisnya. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×