kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Calon wapres Jokowi harus perhatikan kesenjangan kesejahteraan


Kamis, 05 April 2018 / 13:21 WIB
Calon wapres Jokowi harus perhatikan kesenjangan kesejahteraan
ILUSTRASI. Presiden Jokowi resmikan jalan tol Ngawi-Kertosono


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon pemimpin Indonesia bakal menghadapi tantangan ketimpangan kesejahteraan. Oleh karenanya, untuk Pilpres 2019 esok, sosok calon pendamping Presiden Joko Widodo putaran kedua harus yang memahami isu-isu tersebut.

Managing Director Political Economy and Policy Studies Anthony Budiawan mengatakan, Indonesia berada di ambang batas ketimpangan kesejahteraan yang sangat besar.

Mengutip data Oxfam International tahun 2017, Indonesia menduduki peringkat ke-6 untuk posisi negara dengan ketimpangan kesejahteraan terburuk. Hal ini juga terlihat dari gini ratio Indonesia di 0,391 sesuai catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2017.

"Namun pada kenyataannya, gini ratio Indonesia bisa jauh lebih tinggi dari angka tersebut," jelas Anthony, Kamis (5/4). Menurutnya, gini ratio yang sehat berada di level 0,3.

Menghadapi hal tersebut, calon pemimpin Indonesia yang bakal bertarung di putaran Pemilihan Presiden 2019 harus sosok yang memiliki strategi menghadapi ketimbang kesejahteraan. Anthony menyebut, Ketua PKB Muhaimin Iskandar atau akrab dikenal Cak Imin memiliki sejumlah visi yang menarik untuk menerapkan kesejahteraan dalam masyarakat.

Memang dalam kampany nya, Cak Imin yang dekat dengan warga Nahdatul Ulama (NU) menyebutkan ingin menyejahterakan kalangan tersebut.

"Yang jelas, yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah pemimpin yang bisa membawa kita ke ekonomi yang mensejahterakan," kata Anthony.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×