kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kepada Jokowi, BPK melapor ada kesalahan tata niaga impor pangan di Kemdag


Kamis, 05 April 2018 / 12:44 WIB
Kepada Jokowi, BPK melapor ada kesalahan tata niaga impor pangan di Kemdag
ILUSTRASI. PRESIDEN MENERIMA IHPS SEMESTER I


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Moermahadi Soerja Djanegara mengunjungi Istana Negara untuk menjelaskan ikhtisar hasil pemeriksaan semester (IHPS) II 2017 kepada Presiden Joko Widodo.

Dalam penyampaiannya, Moermahadi menjelaskan, pihaknya menemukan hasil pemeriksaan yang signifikan pada pemerintah pusat dalam pengelolaan tata niaga impor pangan yang dilakukan Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Adapun dari hasil itu, BPK menyimpulkan bahwa sistem pengendalian intern Kemendag belum efektif untuk memenuhi kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan. Namun sayangnya, Moermahadi belum membicarakan secara jelas terkait hal tersebut.

Tak hanya soal tata niaga impor, BPK juga melakukan pemeriksaan atas pengelolaan keuangan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

"Hasil pemeriksaannya menyimpulkan pengelola pungutan dan penggunaan dana perkebunan pada BPDPKS selama 2015-2017 belum didukung dengan sistem pengendalian intern yang memadai dan belum sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan," ungkapnya, Kamis (5/4).

Selain itu, BPK juga melakukan pemeriksaan atas upaya penanganan kelebihan kapasitas lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan negara. Hasilnya menunjukkan upaya Kemenkumham dalam penanganan pada lapas dan rutan under capacity belum sepenuhnya efektif dalam aspek regulasi, kebijakan dan komitmen, organisasi, dukungan SDM, dukungan sarana prasarana dan kerjasama pihak ketiga.

Adapun pertemuan yang berlangsung pada pukul 10.45 WIB itu saat ini masih berlangsung. Turut mendampingi Presiden yakni Menteri Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×