kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,05   -17,44   -1.89%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Calon Wakapolri baru masih menjadi teka-teki


Kamis, 16 Agustus 2018 / 06:03 WIB
Calon Wakapolri baru masih menjadi teka-teki
ILUSTRASI. Kapolri Tito Karnavian dan Mantan Wakapolri Syafruddin


Sumber: Kompas.com | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi Wakil Kepala Polri (Wakapolri) baru masih menjadi teka-teki. Kursi Wakapolri kosong setelah Komisaris Jenderal (Purn) Syafruddin dilantik menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), menggantikan Asman Abnur.

Beredar kabar bahwa Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis yang akan menduduki posisi Wakapolri yang baru.

Menanggapi kabar itu, Ketua Presidium Indonesia Police Watch ( IPW) Neta S Pane mempermasalahkan jika rencana itu benar dilakukan. Sebab, menurut Neta, pengangkatan Idham tidak mempertimbangkan urutan kepangkatan dan jabatan atau urut kacang.

"Selama ini, pengangkatan orang nomor dua di Polri itu (Wakapolri) selalu diambil dari bintang tiga senior dan tidak pernah tidak urut kacang atau melompat dari bintang dua," ujar Neta S Pane, melalui keterangan tertulis, Rabu (15/8/2018). 

Neta mengatakan, masih banyak perwira menengah polri yang lebih senior. Diketahui anggota Polri yang kini berpangkat Komjen (bintang tiga) berjumlah delapan orang yakni. Mereka adalah Putut Eko Bayu Seno, Moechgiyarto, Ari Dono Sukmanto, Heru Winarko, Lutfi Lubihanto, Unggung Cahyono, Suhardi Alius, dan Mochamad Iriawan. 

Menurut Neta S Pane, mereka semua berpotensi untuk mengisi jabatan Wakapolri yang masih kosong saat ini. 

Sementara itu, terdapat puluhan anggota Polri kini berpangkat Irjen (berpangkat bintang dua). Namun, satu nama yang santer dikabarkan menjadi calon kuat Wakapolri adalah Idham Azis, sosok Kapolda Metro Jaya saat ini. 

Neta menuturkan, dari pendataan IPW, sejak era Presiden Jokowi pertimbangan jabatan dan kepangkatan berjenjang tak diperhatikan lagi. "Mantan ajudan Jokowi misalnya, langsung dimutasi menjadi Kapolda Banten. Padahal di era sebelumnya, semua mantan ajudan masuk Mabes Polri lebih dulu, setelah beberapa bulan baru mutasi jadi Kapolda," kata Neta. 

"Begitu juga mantan Kapolresta Solo karena sukses mengamankan pernikahan putri Jokowi dimutasi jadi Wakapolda Jateng. Lalu belum lama ini Korsespri Kapolri dimutasi jadi Wakapolda Sumut," ujarnya. 

IPW khawatir jika penentuan jabatan sering melangkahi sistem "urut kacang", akan menimbulkan kecemburuan di internal Polri, terutama para perwira. "Ini sangat berbahaya bagi kelangsungan dan sistem kaderisasi," ucapnya. 

Sejalan dengan beredarnya kabar mengenai calon Wakapolro yang baru, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menjelaskan kriteria calon Wakapolri pengganti Syafruddin yang dilantik menjadi Menteri PAN-RB. 

Setyo mengatakan, seperti dikutip Kompas.com, penetapan ini nantinya akan melalui pembahasan Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti).

"Melihat pengalaman dan penugasan, pastinya penugasan-penugasan yang sudah dilakukan. Kemudian senioritas dia sudah cukup pangkatnya memenuhi syarat dalam artinya sudah bintang dua senior atau bintang tiga," ujar Setyo, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (15/8/2018).

"Bintang dua senior bukan bintang dua saja. Bintang dua kalau baru naik, ya enggak," lanjut dia.  Ia menyebut Kapolri Jendral Tito Karnavian telah mengajukan sejumlah nama kandidat kuat Wakapolri.

Meski demikian, Setyo tidak menjelaskan siapa sajakah pihak-pihak yang ditunjuk, termasuk Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis yang disebut-sebut sebagai kandidat kuat Wakapolri.

Berdasarkan catatan Kompas.com, kenaikan jabatan secara pesat juga pernah terjadi di era Susilo Bambang Yudhoyono. Kenaikan pesat ini dialami Timur Pradopo yang naik pangkat dan meraih dua bintang dalam satu hari. 

Saat itu, Timur Pradopo yang menjabat Kapolda Metro Jaya dan berpangkat Irjen naik pangkat menjadi Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri yang berpangkat Komjen pada Senin pagi, 4 Oktober 2010. 

Sorenya, Timur Pradopo langung diangkat oleh Presiden SBY menjadi Kapolri dan berpangkat Jenderal alias bintang empat. Adapun, nama Idham Azis disebut menjadi calon kuat Wakapolri selepas Komjen (Pol) Syafruddin dilantik sebagai Menteri PAN-RB. 

Meski demikian, belum ada konfirmasi terkait rumor tersebut. Syafruddin akan menggantikan tugas Asman Abnur di kabinet kerja di sisa jabatan 2014-2019. (Reza Jurnaliston, Bayu Galih)

Sebagian besar Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menurut IPW, Posisi Wakapolri Biasanya Diberikan ke Bintang Tiga", 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×