Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan
MANADO. Calon investor keluhkan infrastruktur penunjang usaha di Manado. Dalam kunjungannya ke beberapa lokasi yang ditawarkan, infrastruktur seperti jalan dan dermaga dinilai masih belum memadai.
Bila dilihat dari sisi potensi, Manado memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan khususnya sektor pariwisata. Oleh karenanya, perlu keseriusan dari para pemangku kepentingan yang terkait untuk dapat mendukung ketersediaan akses infrastruktur tersebut.
"Tidak mau (investasi). Tidak berani (bila belum ada perbaikan infrastruktur penunjang),"kata salah satu calon investor asal Korea Selatan (Korsel) Ryan Youngsup Kim, disela-sela kunjungannya di Bunaken, Selasa (22/5).
Ryan mengatakan, Bunaken memiliki keistimewaan berupa keindahan alam yang bagus. Wisata bawah air juga masih alami. Bila digarap dengan baik, Bunaken dapat menjadi alternatif destinasi wisata setelah Bali.
Dari sisi akses transportasi, penerbangan langsung dari Korsel ke Manado lebih cepat bila dibandingkan Bali. Korsel ke Manado dapat ditempuh dengan waktu 3 jam sampai 4 jam. Ini lebih cepat bila dibandikan ke Bali.
Calon investor lain Kim Min Gyu mengatakan, taman nasional Bunaken memiliki kondisi alam yang masih alami sehingga berpeluang untuk dikembangkan "Ini tempat snorkling masih utuh dan belum rusak. Lautnya lebih jernih dan masih alami," kata Kim.
Namun, senada dengan Ryan, Kim mempersoalkan infrastruktur yang masih menjadi hambatan bagi para investor. Bila ada perbaikan, Kim tertarik untuk segera berinvestasi.
Direktur Promosi Sektoral Badan Koordinasi Perencanaan Modal (BKPM) Ikmal Lukman mengatakan, untuk menunjang kegiatan pariwisata di Sulawesi Utara (Sulut) yang meningkat pihaknya telah bekerjasama dengan PwC Indonesia melakukan kajian pengembangan infrastruktur dan infrastruktur penunjang pariwisata.
"Kajian ini akan disampaikan dalam seminar yang dilaksanakan dalam rangkaian conference (Manado International Conference on Tourism Investment)," kata Ikmal.
Sekadar catatan, mengutip data BKPM pada kuartal I tahun ini investasi langsung sektor pariwisata dari luar negeri mencapai US$, 440,6 juta. Sementara investasi langsung dari dalam negeri US$ 85,4 juta.
Ketua Satuan Tugas Pariwisata Sulut Dino Gobel mengatakan, pihaknya mengakui selama ini masih terjadi tumpang tindih kewenangan dalam pengelolaan Bunaken. Oleh karena itu, pemerintah provinsi meminta pemerintah pusat untuk membuat dewan kawasan agar pengelolaan lebih tertata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News