Reporter: Martyasari Rizky | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia memperkirakan cadangan devisa Oktober 2018 bakal meningkat dibanding bulan sebelumnya. Hanya saja, ekonom menilai peningkatan cadangan devisa ini bukan karena membaiknya kinerja ekspor, tapi lantaran kegiatan foreign exchange swap (FX swap) yang dilakukan Bank Indonesia (BI) dengan bank-bank di Indonesia.
Chief Economist Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih mengatakan, cadangan devisa Oktober bakal naik. "Tetapi hal itu saya perkirakan bukan dari kegiatan ekspor impor, melainkan dari FX swap," jelasnya kepada Kontan.co.id Sabtu (2/11).
FX swap merupakan salah satu bentuk operasi moneter BI untuk mengelola likuiditas valas dan rupiah. Pada FX swap, bank yang kelebihan likuiditas dollar dapat menukarkannya ke rupiah dengan jangka waktu tertentu.
"Jadi secara tidak langsung bank yang membeli FX swap ini meminjamkan atau menitipkan dollarnya kepada BI. Sehingga dalam tanda petik, dollar tersebut miliki BI," ujar Lana kembali.
Lana menambahkan ada beberapa faktor lain yang kemungkinan bisa menjadi peningkat cadev Oktober 2018, "Yakni ada deposito BI dalam valas, tetapi tenornya lebih panjang dari FX swap. Ditambah lagi mungkin yang menjadi faktor lain adalah penarikan utang luar negeri," tambahnya.
Jika dilihat per data Agustus 2018 ada penambahan utang luar negeri di swasta maupun pemerintah, dimana utang luar negeri RI naik 5,5% menjadi Rp 5.157 triliun. Tetapi faktor utama dari meningkatnya cadev merupakan dari valasnya bank yang dititipkan kepada BI, atau FX swap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News