kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Cadangan devisa tergerus kemenangan Trump


Rabu, 07 Desember 2016 / 17:40 WIB
Cadangan devisa tergerus kemenangan Trump


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia akhir November 2016 sebesar US$ 111,5 miliar. Posisi tersebut lebih rendah US$ 3,5 miliar dibanding posisi akhir bulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 115 miliar.

Penurunan cadev terutama disebabkan oleh kebutuhan devisa untuk stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya. Tak hanya itu, penurunan cadev juga karena kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, posisi cadev tersebut masih baik. "Kami kan lakukan stabilisasi, untuk negeri ini. Inflow banyak kami serap, ada goyang ya kami pakai," kata Mirza di JW Marriot Hotel, Rabu (7/12).

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS mengalami pelemahan pasca terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS. Bahkan pelemahan tersebut berlanjut hingga akhir November 2016.

Di pasar spot, kurs rupiah pada 1 November 2016 tercatat masih berada di level Rp 13.047 per dollar AS dan setelah pengumuman terpilihnya Donald Trump rupiah melemah ke level Rp 13.127 per dollar AS. Sementara pada 30 November 2016, kurs rupiah berada di level Rp 13.555 per dollar AS.

Meski mengalami penurunan, posisi cadev per akhir November 2016 tersebut cukup untuk membiayai 8,5 bulan impor atau 8,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

Pihaknya juga memperkirakan, penurunan cadev tersebut bersifat temporer, terutama didukung oleh optimisme terhadap perekonomian domestik yang tetap positif, kinerja ekspor yang membaik, dan perkembangan kondisi pasar keuangan global yang kembali kondusif.

"(Cadev) sampai akhir tahun tidak apa-apa. Kondisinya sudah balik normal. Hari ini yield SBN yang tadinya Trump effect sampai ke 8,2%, sekarang skrg 7,6%," tambah Mirza. Pihaknya mengaku akan menjaga kecukupan cadev guna mendukung terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×