Reporter: Indra Khairuman | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Cadangan devisa Indonesia pada Februari 2025 diproyeksikan mencapai US$ 157,5 miliar, meningkat dari US$ 156,1 miliar pada Januari.
Kenaikan ini didorong oleh aliran masuk dana asing di pasar surat utang serta penerapan kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA) 100%, meskipun nilai tukar rupiah masih mengalami tekanan.
Global Markets Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, menjelaskan bahwa peningkatan cadangan devisa dipicu oleh arus masuk yang signifikan di pasar surat utang negara.
Baca Juga: Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 150,2 Miliar Pada November 2024
"Kelihatannya karena memang memanfaatkan spread yield yang cukup lebar antara yield obligasi Indonesia dengan Amerika Serikat," ujar Myrdal kepada Kontan.co.id, Rabu (5/3).
Ia menambahkan bahwa kondisi ini menunjukkan investor masih melihat peluang di Indonesia meskipun terdapat tantangan di pasar global. Selain itu, kebijakan DHE juga diperkirakan memberikan kontribusi tambahan terhadap cadangan devisa.
Myrdal memperkirakan tambahan dari kebijakan DHE dapat mencapai sekitar US$ 1,5 miliar, yang berpotensi mendorong cadangan devisa ke level US$ 159 miliar pada Maret 2025.
"Kita harapkan sih ini untuk cadangan devisa kita juga BI tidak akan jorjoran," katanya, menekankan pentingnya pengelolaan yang hati-hati di tengah fluktuasi pasar.
Di sisi lain, tekanan terhadap nilai tukar rupiah tetap menjadi perhatian. Myrdal mencatat bahwa Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi secara terbatas agar rupiah dapat bergerak sesuai dinamika pasar global.
Baca Juga: Cadangan Devisa Indonesia Tercatat Sebesar US$ 150,2 Miliar Pada November 2024
"Kalaupun ada tekanan domestik, kelihatannya ini hanya karena murni koreksi, karena ingin sell on rally," tambahnya. Hal ini menunjukkan bahwa fluktuasi nilai tukar masih dipengaruhi oleh perilaku investor.
Sementara itu, Kepala Riset Ekonomi Makro dan Pasar Permata Bank, Faisal Rachman, menyebutkan bahwa pasar portofolio mengalami net outflow sebesar US$ 0,93 miliar pada Februari 2025.
“Pasar obligasi masih mencatat net inflow sebesar US$ 0,55 miliar dolar AS, tapi pasar saham mengalami net outflow sebesar US$ 1,11 miliar dan SRBI juga mengalami net outflow sebesar US$ 0,37 miliar di Februari 2025,” ujar Faisal kepada Kontan.co.id, Rabu (5/3).
Faisal optimistis neraca perdagangan Indonesia akan tetap surplus. Ia juga memperkirakan bahwa perubahan cadangan devisa pada Februari 2025 akan relatif stabil, dengan potensi pergerakan sekitar US$ 1 miliar.
Baca Juga: Cadangan Devisa Indonesia Naik Jadi US$ 156,1 Miliar Pada Januari 2025
“Kebijakan DHE SDA yang baru akan mulai berlaku efektif pada 1 Maret 2025,” tambahnya, mengindikasikan bahwa dampak kebijakan ini mungkin belum sepenuhnya terlihat dalam bulan tersebut.
Selanjutnya: 10 Buku Inspiratif Tentang Keuangan yang Wajib Ada di Koleksi Buku Anda
Menarik Dibaca: Berikut Ini Bunga Deposito Tertinggi di Bank Mega di Maret 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News