Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cadangan devisa diproyeksikan meningkat hingga akhir tahun 2024 ini. Kenaikan cadangan devisa tersebut didorong kebijakan pelonggaran suku bunga ban sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.
Kepala Ekonom BCA, David Sumual, melihat cadangan devisa masih akan meningkat hingga akhir tahun 2024. Menurutnya hal tu didorong dari adanya penurunan suku bunga The Fed.
"Pasar risk on ke aset-aset emerging market termasuk rupiah dipicu ekspektasi penurunan suku bunga The Fed," ungkap David kepada Kontan, Senin (26/8).
Baca Juga: Cadangan Devisa RI Diproyeksikan Naik Hingga Akhir 2024
Di Sisi lain, Bhima juga memperkirakan cadangan devisa Indonesia pada Agustus 2024 akan berada pada kisaran US$ 140 miliar hingga US$ 143 miliar.
Angka ini turun dibandingkan posisi cadangan devisa Indonesia pada Juli 2024 yang tercatat US$ 145,4 miliar.
"Bulan lalu karena terbitkan global bons US$ 2,35 miliar yang bantu cadangan devisa," ujarnya.
Sementara itu, devisa hasil ekspor juga masih belum menunjukkan tanda-tanda pulih. Menurut David, hal itu karena harga komoditas masih lemah.
Sebagai informasi, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2024 tercatat sebesar US$ 145,4 miliar, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Juni 2024 sebesar US$ 140,2 miliar.
Baca Juga: Simak Begini Prediksi Rupiah Hingga Akhir Tahun Nanti
Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut terutama dipengaruhi oleh penerbitan sukuk global pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa.
Posisi cadangan devisa pada akhir Juli 2024 setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News