kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Intervensi Rupiah, Salah Satu Penyebab Cadangan Devisa RI Turun di Agustus 2025


Senin, 08 September 2025 / 13:34 WIB
Intervensi Rupiah, Salah Satu Penyebab Cadangan Devisa RI Turun di Agustus 2025
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) melaporkan, cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2025 mencapai US$ 150,7 miliar.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melaporkan, cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2025 mencapai US$ 150,7 miliar. Cadangan devisa Indonesia tersebut turun dibandingkan akhir Juli 2025 yang sebanyak US$ 152,0 miliar.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, terdapat beberapa faktor utama yang mendorong penurunan cadangan devisa di Agustus 2025. Seperti intervensi BI di pasar valuta asing (valas) guna menjaga stabilitas rupiah.

“Intervensi ini menjadi penting mengingat meningkatnya ketidakpastian global serta dinamika politik dalam negeri, termasuk demonstrasi besar pada akhir Agustus yang meningkatkan potensi arus keluar modal,” tutur Josua dalam keterangannya, Senin (8/9/2025).

Baca Juga: Cadangan Devisa di Agustus 2025 Turun Jadi US$ 150,7 Miliar, Ini Penyebabnya

Josua menyebut, sepanjang Agustus 2025, Indonesia masih mencatat arus masuk modal asing bersih sebesar US$ 0,75 miliar. Secara rinci, pasar obligasi mencatat arus masuk sebesar US$ 1,05 miliar dan pasar saham US$ 0,68 miliar, meskipun instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indoenesia (SRBI) mengalami arus keluar US$ 0,98 miliar.

Selain itu, penerbitan perdana obligasi global pemerintah dalam denominasi dolar Australia alias Kangaroo Bonds dengan nilai AUD 800 juta turut memberikan tambahan dukungan terhadap posisi cadangan devisa.

Kemudian, kewajiban pembayaran utang luar negeri pemerintah yang rutin dilakukan, juga turut mengurangi posisi cadangan devisa.

Ke depan, Josua menilai kondisi cadangan devisa masih dipengaruhi dinamika neraca transaksi berjalan dan arus modal portofolio.

Sementara itu, defisit transaksi berjalan diperkirakan melebar secara moderat ke 0,81% dari produk domestik bruto (PDB) di 2025, sejalan dengan tren impor yang berpotensi tumbuh lebih cepat dari ekspor akibat agenda pertumbuhan pemerintah.

Namun, menurutnya, risiko ini relatif dapat ditutupi oleh potensi arus masuk modal, terutama dengan ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Fed yang lebih agresif, stabilitas domestik yang membaik, serta kebijakan pro-pertumbuhan yang mampu menarik investor.

“Dengan demikian, cadangan devisa diproyeksikan kembali meningkat ke kisaran US$ 152 miliar hingga US$ 156 miliar pada akhir 2025, didukung sentimen positif global dan domestik,” kata Josua.

Baca Juga: Cadangan Devisa RI Agustus 2025 Diprediksi Menyusut, Ini Pemicunya

Selanjutnya: Mendagri Instruksikan Kepala Daerah Aktifkan Kembali Pos Ronda

Menarik Dibaca: Harga Emas Rekor, Ini Rekomendasi Trading Saham Pekan Ini dari IPOT

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×