kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cadangan devisa bulan Oktober terpangkas lagi, simak kata ekonom Bank BCA


Jumat, 06 November 2020 / 18:43 WIB
Cadangan devisa bulan Oktober terpangkas lagi, simak kata ekonom Bank BCA
ILUSTRASI. Petugas teller memperlihatkan pacahan 100 dolar US di salah satu bank di Jakarta, Selasa (3/11). Nilai tukar rupiah berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Rabu (4/11).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2020 sebesar US$ 133,7 miliar, atau turun US$ 1,5 miliar dari posisi akhir September 2020 yang sebesar US$ 135,2 miliar.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual melihat, penurunan cadangan devisa pada periode tersebut memang lebih disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.

“Utamanya karena itu. Bukan karena intervensi nilai tukar rupiah, nilai tukar rupiah menguat sekali dalam beberapa saat terakhir. Sedikit overvalued, tapi masih tetap bagus,” ujar David kepada Kontan.co.id, Jumat (6/11).

Baca Juga: Cadangan devisa Oktober 2020 turun lagi, ini kata ekonom Bank Mandiri

David juga melihat, kalau posisi cadangan devisa ini masih sangat kuat untuk menopang nilai tukar rupiah ke depan. Selain itu, juga didukung oleh beberapa faktor seperti neraca dagang yang surplus, arus modal asing yang masuk yang sudah relatif baik.

Selain itu, ketidakpastian eksternal yang bersumber dari pemilu di Amerika Serikat (AS) juga sudah mulai mereda, nilai impor yang cenderung turun, dan harga minyak yang relatif stabil.

Ke depan, David melihat kalau cadangan devisa masih akan bergerak di kisaran US$ 130 miliar hingga US$ 135 miliar hingga akhir tahun 2020. Sementara nilai tukar rupiah hingga akhir tahun diprediksi akan berada di kisaran Rp 14.500 hingag Rp 15.000 per dollar AS.

“Namun, ini dengan catatan kalau tidak ada lagi persoalan yang datang dari faktor eksternal,” tandasnya.

Selanjutnya: Cadangan devisa turun jadi US$ 133,7 miliar di Oktober, imbas bayar utang luar negeri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×