kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.060   76,41   1,09%
  • KOMPAS100 1.056   15,99   1,54%
  • LQ45 831   13,98   1,71%
  • ISSI 214   1,38   0,65%
  • IDX30 424   7,59   1,82%
  • IDXHIDIV20 511   8,76   1,75%
  • IDX80 120   1,83   1,54%
  • IDXV30 125   0,81   0,66%
  • IDXQ30 141   2,26   1,63%

Butuh usaha bersama untuk memulihkan pendidikan di Indonesia


Minggu, 21 November 2021 / 20:37 WIB
Butuh usaha bersama untuk memulihkan pendidikan di Indonesia
ILUSTRASI. Sejumlah siswa-siswi SD Negeri 10 Cideng, jakarta, Senin (30/8/2021) KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hampir dua tahun penuh pandemi Covid-19 telah berlangsung. Kabar baiknya, berbagai macam sektor kehidupan di Indonesia pun perlahan berangsur pulih. Salah satunya, sektor Pendidikan yang mulai masif menggunakan inovasi teknologi sebagai strategi jitu mengembangkan dunia pendidikan. Yaitu dengan transformasi proses belajar mengajar daring (dalam jaringan) melalui akses internet.

Di sisi lain, kondisi pandemi Covid-19 juga memaksa para pemangku kebijakan di bidang pendidikan untuk segera menyesuaikan diri dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Penyesuaian ini dijawab Kemendikbudristek dengan mewujudkan sebuah kebijakan ‘Merdeka Belajar’. 

Sebuah kebijakan yang sebenarnya berlaku tanpa terkecuali, karena semua pihak perlu sama-sama bergerak serta bertanggung jawab dalam memulihkan kembali keberlangsungan Pendidikan Indonesia.

Atas dasar itu, Yayasan Gerakan Guru Belajar melakukan inovasi dengan membuat program Bantu Guru Belajar Lagi (BGBL) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui peningkatan kapasitas guru sebagai peranan penting. Adapun kegiatan yang telah dilakukan, yaitu dengan penyelenggaraan Seminar daring ’Bergerak Bersama Untuk Pulihkan Pendidikan Indonesia’.

Baca Juga: Ini cara belajar yang efektif dan maksimal menyerap materi, pas buat pelajar

“Memulihkan pendidikan tidak hanya melalui akademik tapi bisa dengan mengaktifkan kegiatan-kegiatan non akademik seperti ekstrakurikuler untuk dapat menumbuhkan minat dan bakat siswa serta menjadi alternatif kegiatan untuk mengasah skill kehidupan sehari-hari,” ungkap Muhammad Ariefin, Duta Rumah Belajar dan Google Certified Trainer dalam keterangannya, Minggu (21/11).

Sementara itu, Rezy Febriayu guru penggerak BGBL mengatakan kalau pandemi telah mengubah pola pembelajaran yang membuat kebingungan dalam diri para siswa, maka metode guru dibutuhkan banyak penyesuaian (upgrade) agar siswa tidak merasa terbebani dan bisa cepat beradaptasi.

“Dampak pandemi pada pendidikan hampir dirasakan oleh semua pihak yang paling utama adalah siswa. Pemulihan butuh peran banyak pihak mulai dari guru yang upgrade dalam pola mengajar dan butuh peran lain seperti orang tua murid,” tutur Rezy.

Di sisi lain, Rochmatika Nur Anisa relawan pelatih BGBL mengungkapkan bahwa salah satu kunci menjaga motivasi pembelajaran baik bagi murid maupun guru selama dan pasca pandemi adalah dengan terus melakukan kolaborasi. “Salah satu cara untuk membuat pembelajaran yang menyenangkan adalah dengan melibatkan siswa dalam setiap kegiatan belajar contohnya dengan membuat project bersama antar guru atau siswa,” ungkap Rochmatika.

Selanjutnya: Universitas Kristen Petra jalin kerjasama dengan SPIL dirikan laboratorium logistik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×