kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Butuh 347 juta vaksin corona, pemerintah bakal gandeng Korea Selatan


Rabu, 10 Juni 2020 / 09:31 WIB
Butuh 347 juta vaksin corona, pemerintah bakal gandeng Korea Selatan
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona yang masih menghantui global membuat sejumlah negara berlomba-lomba untuk membuat vaksin. Hal ini juga dilakukan Indonesia yang sedang mencari racikan anti virus yang tepat dengan menggandeng Korea Selatan.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan, kebutuhan vaksin Covid-19 di Indonesia sangat besar yakni mencapai 347 juta ampul. Jumlah tersebut atas dasar perhitungan pemerintah, yakni dari total 170 juta jiwa maka sedikitnya mendapatkan dua ampul.

Baca Juga: Pemerintah prediksi ekonomi kuartal II-2020 minus, penjualan barang turu

Kendati demikian, kapasitas riset maupun produksi vaksin Covid-19 di dalam negeri belum memadai. Untuk itu, Menko Airlangga bilang, melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan bekerjasama dengan beberapa perusahaan Korea Selatan.  

Menko Airlangga menyebutkan alasan pemerintah menggandeng Korea Selatan karena total penduduknya lebih sedikit ketimbang Indonesia. Makanya, pemerintah tidak mengharapkan bantuan dari China maupun India yang notabene populasi penduduknya lebih banyak. 

Sehingga harapannya, ketika vaksin Covid-19 ditemukan atas kerjasama Indonesia-Korea Selatan dapat dibagi rata.

"Mereka mempunyai kebutuhan sendiri seperti India atau China yang punya demand lebih dari 1 miliar, maka otomatis mereka akan mementingkan negaranya masing-masing," kata Menko Airlangga dalam Webminar Internasional; Menavigasi New Normal, Selasa (9/6).

Adapun saat ini, pemerintah Indonesia dan beberapa negara lainnya melakukan relaksasi intellectual property rights yaitu bagi negara yang menemukan vaksin Covid-19 terlebih dahulu, maka dapat berbagi dengan negara lain. 

"Siapa yang menemukan terlebih dahulu bisa sharing dengan negara lain, jadi bisa melakukan co-production,” ujar Airlangga.

Selain Korea Selatan, untuk memenuhi vaksin Covid-19, Airlangga mengatakan pemerintah sudah memetakan negara lain seperti Prancis dan Denmark. "Mereka membutuhkan pasar besar sehingga kita bisa melakukan co-production," pungkas Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×