kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Buru piutang BLBI, Sri Mulyani beberkan upaya ekstra yang akan dilakukan Satgas BLBI


Jumat, 04 Juni 2021 / 12:02 WIB
Buru piutang BLBI, Sri Mulyani beberkan upaya ekstra yang akan dilakukan Satgas BLBI
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satugan Tugas (Satgas) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) akan mengerahkan upaya ekstra untuk mengejar aset BLBI sebesar Rp 110,45 triliun tersebut. 

Meski begitu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang sekaligus Dewan Pengarah Satgas BLBI mengatakan, pihaknya tetap menunggu niat baik dari para obligor maupun keturunannya. 

“Kami tetap menghargai niat baik dari keturunan obligor, baik putra dan putri mereka yang masih menghubungi (reaching out) pada kita dan mencoba selesaikan. Kami hargai itu,” jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers pelantikan satgas BLBI, Jumat (4/5). 

Baca Juga: Pemerintah siap kejar piutang Rp 70,45 triliun dari para debitur pengemplang BLBI

Namun, Sri Mulyani juga menegaskan bahwa pemerintah dan satgas BLBI ini tetap mengedepankan asas proporsionalitas termasuk tetap melakukan pelacakan terhadap obligor yang masih di dalam negeri maupun sudah hijrah ke luar negeri. 

Dalam hal ini, tentu satgas BLBI tak sendiri. Bantuan dari Bareskrim, Badan Intelijen Negara (BIN), kejaksaan, dan PUPN tentu akan menjadi penting. 

Tak hanya itu, bila memang obligor tidak kooperatif, maka tak segan satgas BLBI akan meminta bantuan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan pemblokiran akses obligor terhadap lembaga keuangan. 

“Pokoknya semua bisa diidentifikasi dengan kerjasama yang rapi. Kami bisa tutup semua celah tentang aset, paling tidak di dalam negeri dulu,” tandasnya. 

Selanjutnya: Pemerintah akan gunakan seluruh instrumen untuk tagih piutang BLBI Rp 110,45 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×