kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BUMN akan menyiapkan 4,7 juta masker di akhir Maret 2020 ini


Jumat, 20 Maret 2020 / 15:13 WIB
BUMN akan menyiapkan 4,7 juta masker di akhir Maret 2020 ini
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat meninjau pencegahan virus Corona (Covid-19) di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (12/3/2020). melalui kegiatan pembersihan untuk mencegah penyebaran virus covid-19 yakni dengan melakukan penyemp


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Miiik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, BUMN farmasi akan memproduksi kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk mencegah perluasan dampak virus corona.

Salah satunya adalah dengan memproduksi masker.

Baca Juga: Erick Thohir: Empat tower Wisma Atlet untuk penanganan virus corona

"BUMN farmasi terus memproduksi kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan yang kami bisa, contoh misalnya masker. Itu insya Allah 31 Maret akan tersedia 4,7 juta masker, ujar Erick dalam telekonferensi online, Jumat (20/3).

Erick menjelaskan, masker-masker tersebut akan diproduksi sendiri oleh BUMN. Untuk bahan bakunya sendiri, kata Erick, akan mengambil dari negara-negara lain.

Namun demikian, Erick tidak ingin terlalu terbuka mengenai bahan baku yang digunakan. Ia hanya menegaskan bahwa BUMN sudah memiliki bahan baku untuk produksi masker ini.

Baca Juga: PLN Jakarta Raya pastikan suplai listrik ke RS rujukan virus corona aman

Lebih lanjut, Erick juga tidak menutup kemungkinan bahwa ke depannya BUMN akan bersinergi dengan Kementerian Agama (Kemenag) untuk memenuhi kebutuhan masker. Menurutnya, langkah ini perlu diambil untuk mengurangi impor masker dari negara lain.

"Kebutuhan (masker untuk) haji dan umrah itu cukup besar. Nah ke depannya kami ingin bersinergi dengan Kemenag kalau bisa ya maskernya itu buatan Indonesia, jangan yang impor-impor," paparnya.

Baca Juga: Viral soal 49 TKA asal China sedang dikarantina di Kendari

Apabila ke depannya ada kepastian order, maka Erick percaya bahwa BUMN dapat memproduksi banyak masker untuk kebutuhan dalam negeri.

"Kalau ada kepastian order yang kertas putihnya juga bikin sendiri. Supaya jangan pada saat kita butuh baru panik, padahal kita punya kekuatan bersinergi, Kementerian BUMN dengan Kementerian Agama," tandas Erick.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×