Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sutarto Alimoeso mengatakan, impor gula rafinasi seharusnya dilakukan satu pintu. Dengan demikian, dia mengatakan, pemerintah bisa mengontrol penyaluran gula rafinasi.
Hal ini berbeda dengan saat ini. Menurutnya, banyak importir gula rafinasi menyebabkan produk tersebut merembes ke pasar. "Dimana gula menjadi komoditas strategis. impor rafinasi ini harus terkontrol dan kemudian pengeluaran harus terkontrol," katanya di Istana Negara seusai mendamping Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam telewicara di Pekan Nasional Petani-Nelayan XIII, Rabu (22/6).
Sutarto mengusulkan menjadi stabilisator gula rafinasi ke Kementerian BUMN. Jika usulan itu disetujui, dia mengatakan siap menjadi satu-satunya pintu impor gula rafinasi dan menjaga stabilitas harga gula. "Namun semua keputusan di pemerintah," tukasnya.
Seperti diketahui, saat ini tengah terjadi rembesan gula rafinasi di pasar. Padahal gula impor ini khusus diperuntukan untuk kalangan industri. Kementerian Perdagangan menemukan lima daerah adanya rembesan gula rafinasi di antaranya, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, Sulawesi, dan Kalimantan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News