kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bulog Belum Mendapat Penugasan Resmi untuk Impor Kedelai


Rabu, 09 November 2022 / 13:25 WIB
Bulog Belum Mendapat Penugasan Resmi untuk Impor Kedelai
ILUSTRASI. Perum Bulog mengklaim belum mendapatkan penugasan resmi untuk melakukan impor kedelai langsung. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/rwa.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog mengklaim belum mendapatkan penugasan resmi untuk melakukan impor kedelai langsung. 

Kepala Divisi Pengadaan Komoditas Perum Bulog, Budi Cahyanto menjelaskan, hal ini dikarenakan memang kedelai tidak lagi menjadi komoditi yang di impor menggunakan persetujuan impor dari Kementerian Perdagangan. 

Kendati begitu, Budi membenarkan jika Bulog diberi tugas untuk memastikan stok kedelai dalam negeri aman. Untuk itu saat ini Bulog bekerjasama dengan importir dan tengah melakukan negosiasi harga dengan para importir. 

Baca Juga: Ini Penjelasan Mendag Perihal Mahalnya Harga Kedelai

"Saat ini kami sediakan kedelai bekerjasama dengan importir yang punya stok. Termasuk untuk bulan Oktober - Desember tahun ini," kata Budi pada Kontan.co.id, Rabu (9/11). 

Terkait dengan stok yang harus disediakan, Budi mengatakan sesuai dengan permintaan Mendag Zulkifli Hasan yaitu sekitar 300 ribu ton. 

Lebih lanjut, dia mengatakan penyerapan tidak akan dilakukan secara langsung melainkan secara bertahap. Pasalnya, Kedelai merupakan komoditi yang rentan turun mutu saat disimpan dan butuh perawatan tinggi. 

"Impor akan dilakukan secara bertahap menyesuaikan dengan jumlah kedelai yang nanti di distribusikan," kata Budi. 

Baca Juga: Kedelai Mahal, Harga Tahu dan Tempe Naik

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebut harga kedelai akan turun ke angka Rp 10.000-11.000 per kg pada akhir Desember. Hal ini sejalan dengan aktivitas impor kedelai sebanyak 350 ribu ton yang telah diputuskan dalam Rapat Terbatas (Ratas) yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Tapi kita sudah Ratas dipimpin Pak Presiden, diperintahkan kepada Bulog. Bulog akan impor 50 ribu plus 300 ribu jadi 350 ribu ton. Ada subsidi nanti 350 ribu itu, harga belinya Bulog itu Rp 11-12 ribu tapi dijual Rp 10 ribu," kata Zulhas, Senin (7/11).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×