Reporter: Yudho Winarto | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tengah sibuk-sibuknya melakukan penataan kabinet (reshuffle). Selain kabinet, SBY juga menata pengelolaan BUMN.
"Nantinya akan ada penataan lembaga-lembaga Kementerian dan BUMN yang harus kita lakukan penataan yang sungguh-sungguh," kata SBY di Puri Cikeas, Jumat (14/10).
Belum jelas penataan seperti apa yang bakal dilakukan SBY untuk perusahaan plat merah tersebut. Sejauh ini SBY menegaskan proses reshuffle terus berjalan dan meminta untuk bersabar. "Sedang berjalan, sabar-sabar," katanya.
Sejatinya, saat ini SBY melakukan pemanggilan kepada sejumlah calon menteri. Namun sampai jadwal waktu yang ditentukan pukul 14.00 wib belum satu pun sosok tokoh yang hadir. Hanya mantan rektor Universitas Andalas, Musliar Kasim yang masuk. Namun tidak jelas maksud dan kehadirannya.
Selain itu, juga ada Menteri koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. Terkait kedatangan para pejabat pemerintahan, SBY menegaskan jangan selalu dikaitkan dengan reshuffle.
Sebut saja, kehadiran Marty bertemu SBY untuk melaporkan situasi bencana banjir disejumlah negara tetangga yang tergabung sebagai anggota ASEAN. "Kalau menteri ada yang saya panggil ke sini tidak semuanya terkait reshuffle, jangan nanti pak Marty kena reshuffle ini harus berjalan dengan baik," katanya.
Dalam reshuffle, kabarnya SBY bakal merombak setidaknya tujuh menteri dan satu menteri koordinator, sedangkan beberapa menteri lain digeser. Selain mengganti dan menggeser menteri, Presiden juga akan menambah beberapa wakil menteri. Dari informasi yang berhasil dihimpun, menteri-menteri yang akan diganti adalah Menko Kesra Agung Laksono (Partai Golkar), Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad (Partai Golkar), Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh (Partai Demokrat), Menteri Perhubungan Freddy Numberi (Partai Demokrat), dan Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa (Partai Persatuan Pembangunan).
Empat menteri lain yang akan dicopot oleh Presiden adalah Menteri Keuangan Agus Martowardojo (profesional), Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar (Partai Amanat Nasional) dan Menteri BUMN Mustafa Abubakar (profesional). Adapun menteri yang disebut-sebut akan bergeser dari posnya antara lain Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh, Menteri Agama Suryadharma Ali, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan, dan Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawaty.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News