Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Amal Ihsan
JAKARTA. Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan meluruskan kesalahpahaman yang seolah menganggap konsumsi buah impor lebih dominan daripada buah lokal. Menurut Rusman, konsumsi buah lokal Indonesia tetap merajai pasaran di Indonesia.
Ketika dihubungi langsung oleh Kontan, Senin, (27/5), Rusman menegaskan jumlah konsumsi buah lokal produk Indonesia tetap jauh lebih unggul daripada konsumsi buah impor. Konsumsi buah lokal mencapai 90% dari total konsumsi buah dalam setahun. Konsumsi buah impor sendiri hanya sebesar 10% dalam setahun. "Tapi saya lupa datanya,"kata Rusman.
Namun Rusman mengakui nilai ekspor buah lokal kita memang lebih kecil daripada impor buah. Untuk menggenjot produksi buah sehingga nilai ekspor buah Indonesia meningkat, ada beberapa langkah yang harus Indonesia lakukan.
Pertama, terus meningkatkan produktivitas petani buah melalui sosialisai budidaya tanaman buah. Kedua, melakukan rekayasa genetik agar semakin banyak menghasilkan jenis buah yang bisa berproduksi sepanjang tahun. "Ini berhasil kita lakukan terhadap durian yang sekarang bisa kita temui sepanjang tahun,"kata Rusman.
Ketiga, memfasilitasi pembangunan cold storage di berbagai Kelompok-Kelompok Tani yang memilki UPT Agrobisnis. Bantuan semacam ini telah dimulai dan sudah berhasil dilakukan di beberapa tempat seperti Lembang Jawa Barat.
Terakhir, Kementerian Pertanian akan mencoba melakukan sinergi dengan Kementerian Perindustrian agar menumbuhkan industri pengolahan buah. Rusman mencontohkan industri pengalengan nanas di Lampung. Cara seperi ini adalah inovasi teknologi pangan yang bisa menaikkan daya tarik konsumsi masyarakat di pasar. "Cara teknisnya, mungkin yang tahu Kementerian Perindustrian,"pungkas Rusman.
Sebagaimana diketahui, kampanya menggalakkan konsumsi buah lokal mencuat setelah dimunculkan oleh Menteri Pertanian Dr Ir Suswono, MMA dalam deklarasi Gerakan Cinta Buah dan Sayuran Nusantara, di Jakarta, Minggu, (26/5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News