Reporter: Bidara Pink, Siti Masitoh, Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
Sutrisno berharap, agar pemerintah segera menurunkan tingkat infeksi baru Covid-19. Sebab, ekonomi akan tetap mandek jika penyebaran Covid-19 masih terjadi terutama lewat percepatan program vaksinasi.
"Untuk itu sebaiknya pasar pasokan vaksin Covid-19 mesti diperlonggar, jangan hanya importir tertentu. Dengan demikian pelaku usaha juga bisa berpartisipasi dalam mempercepat proses vaksinasi ini," kata Sutrisno.
Ketua Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Ajib Hamdani berharap pemerintah tak melanjutkan PPKM Level 3 dan Level 4. Jika kebijakan ini berlanjut, bukan tidak mungkin pertumbuhan ekonomi kuartal III akan mengalami kontraksi yang kemudian menyeret kembali pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini.
"Harapan pengusaha, PPKM tidak perlu dilanjutkan lagi, dan pemerintah cukup fokus pada protokol kesehatan dan akselerasi vaksinasi," kata Ajib, kemarin. Jika hal ini dilakukan, ia optimistis, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun masih bisa mencapai angka 3,8%.
Baca Juga: Ekonomi masih terganggu, Apindo ramal pertumbuhan ekonomi kuartal III maksimal 2,5%
- Segera longgar lagi
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Kamdani juga berharap pemerintah segera memperlonggar kebijakan PPKM agar roda ekonomi berputar lebih kencang.
Ia optimistis, saat PPKM direlaksasi lebih cepat, ekonomi kuartal ketiga tahun ini bisa melebihi angka 4%. Begitu juga dengan periode kuartal keempat nanti.
"Jika sepanjang kuartal keempat pemerintah hanya memberlakukan PPKM level 1 atau tidak ada PPKM sama sekali, pertumbuhan ekonomi (kuartal IV) bisa mencapai 5%," tandas Shinta.
Proyeksi Shinta, tak menutup kemungkinan ekonomi tumbuh lebih tinggi lagi. Dengan catatan bahwa kebijakan pemerintah akan lebih pro konsumsi.
Misalnya, memperpanjang diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mobil, pajak pertambahan nilai (PPN) rumah, bahkan potongan PPN secara umum. "Jadi akan sangat tergantung pada relaksasi PPKM juga faktor-faktor stimulus ekonominya," kata Shinta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News