Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia kembali mengalami inflasi pada September 2025 setelah bulan sebelumnya sempat deflasi.
Inflasi September 2025 tercatat sebesar 0,21% secara bulanan (month to month/mtm), berbalik arah dari deflasi 0,08% yang terjadi pada Agustus 2025.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M Habibullah, menyampaikan kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi 0,38% serta memberikan andil 0,11% terhadap inflasi umum.
Komoditas utama pendorong inflasi kelompok ini antara lain cabai merah dan daging ayam ras, masing-masing dengan andil inflasi 0,13%. Selain itu, emas perhiasan juga memberi andil inflasi 0,08%.
Baca Juga: Indonesia Diperkirakan Catatkan Inflasi 2,4% - 2,6% Pada September 2025
“Beberapa komoditas lain yang turut menyumbang inflasi adalah sigaret kretek mesin (SKM), biaya kuliah akademi atau perguruan tinggi, cabai hijau, dan sigaret kretek tangan (SKT),” jelas Habibullah dalam konfrensi pers, Rabu (1/10/2025).
Namun, masih terdapat sejumlah komoditas yang menahan laju inflasi dengan memberikan andil deflasi. Komoditas tersebut di antaranya cabai merah sebesar 0,12%, tomat 0,03%, serta bawang putih, cabai rawit, beras, timun, dan biaya sekolah menengah atas (SMA)
Secara tahunan (year on year/yoy), inflasi September 2025 tercatat sebesar 2,65%. Sementara secara year to date (ytd), inflasi mencapai 1,82%
Selanjutnya: PMI Manufaktur Indonesia Turun Ke Level 50,4, Ada Peluang Indeks Kontraksi Lagi
Menarik Dibaca: Xiaomi Rilis Koleksi Wearable “Gold Collection” di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News